Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika setiap hari Jumat melakukan safari kesehatan dengan menjangkau daerah pedesaan, kali ini ke Desa Taro, Kabupaten Gianyar.

Hal itu dinilai masih sangat diperlukan, karena masyarakat Bali sebelumnya menikmati Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) untuk menjangkau seluruh pelayanan kesehatan.

Dengan adanya undang-undang, JKBM harus terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga masih ada warga masyarakat yang tidak terjangkau fasilitas atau pelayanan kesehatan.

Selama proses terintegrasinya JKBM dengan JKN, sebagian masyarakat memiliki akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan.

Oleh sebab itu, Pemprov Bali terus berusaha membuka akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya di wilayah yang terpencil dan jauh dari tempat pelayanan kesehatan.

Untuk itu Kali ini Tim Layanan Safari Kesehatan menyasar Desa Taro dan Desa Keliki Kabupaten Gianyar.

Upaya itu untuk mendekatkan akses kesehatan kepada masyarakat terutama melayani para lansia, yang memiliki keterbatasan akses ke Puskesmas atau ke tempat kesehatan lainnya.

"Pelayanan kesehatan meliputi kesehatan dasar dan kesehatan mata. "Sasarannya memang daerah-daerah yang masih memerlukan, artinya tingkat kesejahteraan masih kurang dan kualitas kesehatannya juga rendah, " ujar Pastika.

Ia merasa prihatin melihat banyaknya lansia yang masih ditelantarkan keluarga, seolah-olah mereka menderita sendiri.

Sehingga pada kesempatan tersebut, Pastika juga menyerahkan bantuan beras dan garam beryodium, guna membantu meringankan beban dan sekaligus menyehatkan dengan penggunaan garam beryodium.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Dayu Cahyani mengatakan kasus gondok endemik memang sedikit, tapi tetap berharap masyarakat terus mengkonsumsi garam beryodium.

Pihaknya menegaskan distribusi garam beryodium akan terus dilakukan, baik dari provinsi maupun kabupaten serta bekerjasama dengan Disperindag dalam distribusi di pasar-pasar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017