Singaraja, (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali merancang program penanggulangan kemiskinan di daerah itu agar tepat guna dan tepat sasaran dengan memanfaatkan sumber data valid.

Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, di Singaraja, Selasa, mengatakan, pihaknya meminta tim koordinasi penanggulangan kemiskinan (TKPK) memanfaatkan basis data terpadu (BDT) program perlindungan fakir miskin (PPFM) 2015 sebagai acuan dalam merancang program dan sasaran penanggulangan kemiskinan.

Ia mengatakan, penggunaan data tersebut diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program sehingga kemiskinan dapat diturunkan secara signifikan mengacu pada target RPJMD daerah 2012-2017.

Sutjidra menerangkan program penanggulangan kemiskinan sejak 2012 hingga 2016 telah dilaksanakan dengan baik, antara lain program Jamkesmas, Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang kini terintegrasi JKN, program keluarga harapan (PKH), bea siswa miskin (BSM).

Selain itu juga ada program bedah rumah dan atau perbaikan rumah tidak layak huni, Buleleng Emergescy Service (BES), Gerakan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan dan lainnya.

"Dengan memprioritaskan sasarannya kepada rumah tangga miskin atau penduduk miskin. pula pada bidang pendidikan sudah dilakukan penanganan yang baik yaitu pelaksanaan pendidikan kepada 110 orang yang putus sekolah, sehingga kembali bisa mengenyam pendidikan," kata dia.

Selanjutnya, Sutjidra mengungkapkan, pihaknya meminta TKPK untuk berkoordinasi lebih baik secara berkesinambungan dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi TKPK Buleleng.

"Dalam memantapkan sasaran program penanggulangan kemiskinan. Diminta juga untuk melakukan pengamatan kepada penduduk miskin yang sudah menerima bantuan agar penggunaannya tepat guna sehingga kedepannya tidak lagi kembali menjadi penduduk miskin," papar dia. (gus)

Pewarta: Pewarta : IMB Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017