Mangupura (Antara Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa, menilai warga Tiongkok sangat antusias untuk berlibur ke Bali, karena "travel agent" di negeri tirai bambu itu sangat tertarik menjadikan Pulau Dewata sebagai tujuan wisata primadona.
"Selama sepekan (9-15 April 2017), saya melakukan melakukan promosi pariwisata (sales mission) di Tiongkok bersama tim promosi wisata Badung, saya melihat peserta diskusi sangat antusias untuk datang ke Bali," katanya di Mangupura, Minggu.
Dalam kunjungan beberapa waktu lalu ke Tiongkok, ia menjelaskan kegiatan "sales mission" itu mengambil tempat di kota Tianjin dan Hohhot dengan dihadiri 100 buyers dari "top travel agent".
Dari hasil "sales mission" itu sangat menggembirakan dan pihaknya menaruh harapan besar kepada masyarakat Tiongkok, khususnya masyarakat Tianjin dan Hohhot untuk memilih Bali sebagai tempat berliburnya.
"Hal ini ditunjukkan langsung dari para travel agents di Tianjin dan Hohhot yang sangat menggembirakan, serta antusias dalam sesi diskusi dan table top," ujarnya.
Dalam diskusi itu, mereka banyak bertanya tentang apa saja kelebihan Bali dibandingkan dengan Puket di Thailand, objek wisata apa saja yang dimiliki, bagaimana dengan harga-harga, keamanan, bagaimana cara untuk sampai ke Bali dikaitkan dengan akses penerbangan.
Bahkan, ada juga yang bertanya bagaimana peluang dan persyaratan untuk berinvestasi di Badung khususnya dan Bali pada umumnya. "Tentu, semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh tim promosi secara bergantian," ujarnya.
Ia menuturkan, para peserta dari kalangan "travel agent" menyatakan keseriusannya untuk mendatangkan wisatawan asal negara itu ke Pulau Dewata. "Kami optimistis, kunjungan wisatawan Tiongkok ke depannya akan mengalami peningkatan," ujarnya.
Dalam sesi "table top" di Hohhot, kata pria asal Desa Pecatu itu, travel agent begitu tertarik dengan Kabupaten Badung. "Pemerintah
setempat menawarkan kerja sama melalui `sister city` serta menawarkan tempat dengan gratis kepada Pemkab Badung untuk membuka perwakilan di Hohhot," ujarnya.
Pihaknya sangat mengapresiasi atas apa yang disampaikan oleh pemerintah setempat yang juga didukung oleh Badan promosi Pariwisata Hohhot.
"Kami beserta rombongan tim promosi Badung juga sempat berkunjung ke Kedutaan Besar (Dubes) Indonesia di Beijing yang diterima langsung Dubes Soegeng Rahardja pada Jumat (16/4) dengan hangat dan kekeluargaan," ujarnya.
Kunjungan tim promosi Badung itu untuk melaporkan kegiatan "sales mission" di Tianjin dan Hohhot. "Dubes juga banyak memberikan masukan untuk Kabupaten Badung untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal," ujarnya.
Dubes Indonesia di Beijing meminta agar Kabupaten Badung sebagai daerah tujuan wisata yang sudah terkenal di dunia mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga ke depanya Badung akan menjadi daerah tujuan wisata utama.
"Sarannya, agar kami terus melengkapi fasilitas sarana dan prasarana sebagai penunjang tujuan wisata, seperti bidang kesehatan, membangun stadion bertaraf internasional yang multifungsi, sebagai penunjang `sport tourism` sekaligus bisa digunakan kegiatan-kegiatan konser musik berkelas dunia," ujarnya.
Apabila pemerintah daerah jeli menangkap peluang tersebut, maka Kabupaten Badung dan Bali pada umumnya, dapat menjadi destinasi yang memiliki daya saing tinggi dan diminati oleh wisatawan mancanegara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Selama sepekan (9-15 April 2017), saya melakukan melakukan promosi pariwisata (sales mission) di Tiongkok bersama tim promosi wisata Badung, saya melihat peserta diskusi sangat antusias untuk datang ke Bali," katanya di Mangupura, Minggu.
Dalam kunjungan beberapa waktu lalu ke Tiongkok, ia menjelaskan kegiatan "sales mission" itu mengambil tempat di kota Tianjin dan Hohhot dengan dihadiri 100 buyers dari "top travel agent".
Dari hasil "sales mission" itu sangat menggembirakan dan pihaknya menaruh harapan besar kepada masyarakat Tiongkok, khususnya masyarakat Tianjin dan Hohhot untuk memilih Bali sebagai tempat berliburnya.
"Hal ini ditunjukkan langsung dari para travel agents di Tianjin dan Hohhot yang sangat menggembirakan, serta antusias dalam sesi diskusi dan table top," ujarnya.
Dalam diskusi itu, mereka banyak bertanya tentang apa saja kelebihan Bali dibandingkan dengan Puket di Thailand, objek wisata apa saja yang dimiliki, bagaimana dengan harga-harga, keamanan, bagaimana cara untuk sampai ke Bali dikaitkan dengan akses penerbangan.
Bahkan, ada juga yang bertanya bagaimana peluang dan persyaratan untuk berinvestasi di Badung khususnya dan Bali pada umumnya. "Tentu, semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh tim promosi secara bergantian," ujarnya.
Ia menuturkan, para peserta dari kalangan "travel agent" menyatakan keseriusannya untuk mendatangkan wisatawan asal negara itu ke Pulau Dewata. "Kami optimistis, kunjungan wisatawan Tiongkok ke depannya akan mengalami peningkatan," ujarnya.
Dalam sesi "table top" di Hohhot, kata pria asal Desa Pecatu itu, travel agent begitu tertarik dengan Kabupaten Badung. "Pemerintah
setempat menawarkan kerja sama melalui `sister city` serta menawarkan tempat dengan gratis kepada Pemkab Badung untuk membuka perwakilan di Hohhot," ujarnya.
Pihaknya sangat mengapresiasi atas apa yang disampaikan oleh pemerintah setempat yang juga didukung oleh Badan promosi Pariwisata Hohhot.
"Kami beserta rombongan tim promosi Badung juga sempat berkunjung ke Kedutaan Besar (Dubes) Indonesia di Beijing yang diterima langsung Dubes Soegeng Rahardja pada Jumat (16/4) dengan hangat dan kekeluargaan," ujarnya.
Kunjungan tim promosi Badung itu untuk melaporkan kegiatan "sales mission" di Tianjin dan Hohhot. "Dubes juga banyak memberikan masukan untuk Kabupaten Badung untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal," ujarnya.
Dubes Indonesia di Beijing meminta agar Kabupaten Badung sebagai daerah tujuan wisata yang sudah terkenal di dunia mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga ke depanya Badung akan menjadi daerah tujuan wisata utama.
"Sarannya, agar kami terus melengkapi fasilitas sarana dan prasarana sebagai penunjang tujuan wisata, seperti bidang kesehatan, membangun stadion bertaraf internasional yang multifungsi, sebagai penunjang `sport tourism` sekaligus bisa digunakan kegiatan-kegiatan konser musik berkelas dunia," ujarnya.
Apabila pemerintah daerah jeli menangkap peluang tersebut, maka Kabupaten Badung dan Bali pada umumnya, dapat menjadi destinasi yang memiliki daya saing tinggi dan diminati oleh wisatawan mancanegara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017