Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah pusat yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Bali sebagai "Clean Energy Center of Excellence" (CoE) pada tahun 2019.
"Kami mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap Bali, kami akan mendukung sepenuhnya. Saya yakin sudah ada studi yang matang," katanya ketika menerima audensi General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Bali Sandika Aflianto di Denpasar, Rabu.
Ia menambahkan pemerintah pusat sebelumnya sudah berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali, hanya saja saat itu ada pergantian menteri.
Oleh karena itu, Pastika berharap rencana tersebut bisa diingatkan kembali. Pengembangan PLTS sendiri sudah dilakukan di Kantor Gubernur Bali dengan pemasangan "Smart Grid" di atas lapangan tenis.
Sementara itu, General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Sandika Aflianto mengatakan penetapan Bali sebagai "CoE" sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2017-2026 yang baru saja disahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Masih terkait RUTPL, Aflianto mengatakan pihaknya bermaksud untuk meningkatkan kapasitas cadangan listrik di Bali (reserve margin) hingga 100 persen.
Selain itu, saat ini sedang ada upaya kerja sama antara PLN Distribusi Bali dengan Perusda Bali untuk membangun PLTS yang dikombinasikan dengan agriculture tourism.
Langkah tersebut akan semakin mendukung upaya mewujudkan Bali Clean and Green. Namun, mengingat sifat "renewable energy" seperti tenaga surya yang belum bisa diandalkan sepenuhnya, harus ada "backbone" yang akan diambilkan dari Phyton.
Oleh sebab itu diperlukan Bali Crossing yang akan memasok 2.000 MW listrik melalui udara. Menurutnya, langkah ini akan mengamankan kebutuhan listrik di Bali hingga sepuluh tahun ke depan.
Pertemuan tersebut juga membahas soal upaya menjadikan sampah menjadi energi listrik dan penggunaan motor listrik di Bali. Kedua pihak sepakat bahwa kedua rencana tersebut harus segera terealisasi dalam waktu dekat.
Pertemuan tersebut dihadiri jajaran PLN Distribusi Bali, Kepala Perusda Bali Nyoman Baskara, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi Bali Ida Bagus Arda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap Bali, kami akan mendukung sepenuhnya. Saya yakin sudah ada studi yang matang," katanya ketika menerima audensi General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Bali Sandika Aflianto di Denpasar, Rabu.
Ia menambahkan pemerintah pusat sebelumnya sudah berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali, hanya saja saat itu ada pergantian menteri.
Oleh karena itu, Pastika berharap rencana tersebut bisa diingatkan kembali. Pengembangan PLTS sendiri sudah dilakukan di Kantor Gubernur Bali dengan pemasangan "Smart Grid" di atas lapangan tenis.
Sementara itu, General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Sandika Aflianto mengatakan penetapan Bali sebagai "CoE" sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2017-2026 yang baru saja disahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Masih terkait RUTPL, Aflianto mengatakan pihaknya bermaksud untuk meningkatkan kapasitas cadangan listrik di Bali (reserve margin) hingga 100 persen.
Selain itu, saat ini sedang ada upaya kerja sama antara PLN Distribusi Bali dengan Perusda Bali untuk membangun PLTS yang dikombinasikan dengan agriculture tourism.
Langkah tersebut akan semakin mendukung upaya mewujudkan Bali Clean and Green. Namun, mengingat sifat "renewable energy" seperti tenaga surya yang belum bisa diandalkan sepenuhnya, harus ada "backbone" yang akan diambilkan dari Phyton.
Oleh sebab itu diperlukan Bali Crossing yang akan memasok 2.000 MW listrik melalui udara. Menurutnya, langkah ini akan mengamankan kebutuhan listrik di Bali hingga sepuluh tahun ke depan.
Pertemuan tersebut juga membahas soal upaya menjadikan sampah menjadi energi listrik dan penggunaan motor listrik di Bali. Kedua pihak sepakat bahwa kedua rencana tersebut harus segera terealisasi dalam waktu dekat.
Pertemuan tersebut dihadiri jajaran PLN Distribusi Bali, Kepala Perusda Bali Nyoman Baskara, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi Bali Ida Bagus Arda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017