Tegal (Antara Bali) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi
mengajak para santri untuk terlibat secara langsung menangkal
radikalisme yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.
"Selama ini ada pihak-pihak yang ingin memecah belah di antara kita. Makanya kita harus bisa menahan ancaman itu," kata Imam Nahrawi di sela menghadiri haul KH Usman Zahid di Pondok Pesantren Al Abror Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu.
Imam Nahrawi yang akrab dipanggil Cak Imam itu kemudian mencontohkan apa yang terjadi Tuban, Jawa Timur.
Kejadian tersebut, ujarnya, merupakan salah satu tanda bahwa Indonesia dalam ancaman terorisme.
Untuk itu peran semua pihak mulai dari orang tua, lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren sangat penting untuk menangkal paham radikal.
"Ada enam terduga teroris yang tewas di Tuban, empat di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Makanya saya mengajak kepada warga nahdliyin untuk sama-sama mewaspadai bahaya radikalisme ini," kata pria kelahiran Bangkalan, Jawa Timur ini.
Menpora meminta santri-santri untuk waspada dan hati-hati terhadap ajakan-ajakan orang yang tidak bertanggung jawab.
Narkoba
Dalam kesempatan itu, Menpora juga meminta kepada para santri juga aktif dalam upaya pemberantasan narkoba, yang menyasar ke semua kalangan masyarakat Indonesia.
"Narkoba bisa memutus mata rantasi generasi karena perkembangannya sudah masuk dalam keluarga. Makanya semuanya harus diwaspadai," kata pria yang juga seorang politisi ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Selama ini ada pihak-pihak yang ingin memecah belah di antara kita. Makanya kita harus bisa menahan ancaman itu," kata Imam Nahrawi di sela menghadiri haul KH Usman Zahid di Pondok Pesantren Al Abror Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu.
Imam Nahrawi yang akrab dipanggil Cak Imam itu kemudian mencontohkan apa yang terjadi Tuban, Jawa Timur.
Kejadian tersebut, ujarnya, merupakan salah satu tanda bahwa Indonesia dalam ancaman terorisme.
Untuk itu peran semua pihak mulai dari orang tua, lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren sangat penting untuk menangkal paham radikal.
"Ada enam terduga teroris yang tewas di Tuban, empat di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Makanya saya mengajak kepada warga nahdliyin untuk sama-sama mewaspadai bahaya radikalisme ini," kata pria kelahiran Bangkalan, Jawa Timur ini.
Menpora meminta santri-santri untuk waspada dan hati-hati terhadap ajakan-ajakan orang yang tidak bertanggung jawab.
Narkoba
Dalam kesempatan itu, Menpora juga meminta kepada para santri juga aktif dalam upaya pemberantasan narkoba, yang menyasar ke semua kalangan masyarakat Indonesia.
"Narkoba bisa memutus mata rantasi generasi karena perkembangannya sudah masuk dalam keluarga. Makanya semuanya harus diwaspadai," kata pria yang juga seorang politisi ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017