Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar kembali mengalami gangguan distribusi air bersih ke pelanggan, karena terjadi banjir bandang di daerah hulu Sungai Ayung Jumat malam (31/3).
"Untuk sementara waktu kami terpaksa menghentikan produksi, karena air baku bersumber dari Sungai Ayung tingkat kekeruhan mencapai 1.500 hingga 3.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), sehingga pengolahan air dilakukan secara bertahap," kata Direktur Teknis PDAM Kota Denpasar Putu Yasa, saat dikonfirmasi Antara, Sabtu.
Ia mengatakan tingkat kekeruhan air baku di atas ambang batas tersebut harus dilakukan pengolahan secara bertahap, dan selama proses pengolahan itu maka sumur pompa harus dihentikan untuk menghindari kerusakan sistem distribusi air ke warga masyarakat atau pelanggan.
"Ini adalah kejadian alam yang tidak bisa kita hindari. Karena kami pengambilan air baku mengandalkan dari Sungai Ayung, oleh karena itu kami mohon warga masyarakat memaklumi kondisi tersebut," ujarnya.
Putu Yasa lebih lanjut mengatakan pihaknya terus melakukan upaya agar gangguan pendistribusian air bisa segera diatasi.
Ia mengatakan untuk sementara distribusi yang mengalami gangguan di daerah Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat, serta sebagian di wilayah Kecamatan Denpasar Utara.
"Petugas kami sedang melakukan pembersihan, mudah-mudahan mulai hari ini distribusi air ke pelanggan bisa berjalan normal," ucapnya.
Putu Yasa menjelaskan dengan musibah alam tersebut tentu pihak PDAM rugi, sebab tidak bisa memproduksi air, terutama di instalasi pengolahan air (IPA) di Blusung, Desa Peguyangan.
"Oleh karena itu kami minta maaf kepada pelanggan belum mampu secara maksimal memenuhi kebutuhan air minum yang diharapkan. Namun demikian kami minta kepada warga memaklumi kondisi tersebut," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Untuk sementara waktu kami terpaksa menghentikan produksi, karena air baku bersumber dari Sungai Ayung tingkat kekeruhan mencapai 1.500 hingga 3.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), sehingga pengolahan air dilakukan secara bertahap," kata Direktur Teknis PDAM Kota Denpasar Putu Yasa, saat dikonfirmasi Antara, Sabtu.
Ia mengatakan tingkat kekeruhan air baku di atas ambang batas tersebut harus dilakukan pengolahan secara bertahap, dan selama proses pengolahan itu maka sumur pompa harus dihentikan untuk menghindari kerusakan sistem distribusi air ke warga masyarakat atau pelanggan.
"Ini adalah kejadian alam yang tidak bisa kita hindari. Karena kami pengambilan air baku mengandalkan dari Sungai Ayung, oleh karena itu kami mohon warga masyarakat memaklumi kondisi tersebut," ujarnya.
Putu Yasa lebih lanjut mengatakan pihaknya terus melakukan upaya agar gangguan pendistribusian air bisa segera diatasi.
Ia mengatakan untuk sementara distribusi yang mengalami gangguan di daerah Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat, serta sebagian di wilayah Kecamatan Denpasar Utara.
"Petugas kami sedang melakukan pembersihan, mudah-mudahan mulai hari ini distribusi air ke pelanggan bisa berjalan normal," ucapnya.
Putu Yasa menjelaskan dengan musibah alam tersebut tentu pihak PDAM rugi, sebab tidak bisa memproduksi air, terutama di instalasi pengolahan air (IPA) di Blusung, Desa Peguyangan.
"Oleh karena itu kami minta maaf kepada pelanggan belum mampu secara maksimal memenuhi kebutuhan air minum yang diharapkan. Namun demikian kami minta kepada warga memaklumi kondisi tersebut," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017