Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali mengatakan kebutuhan uang kartal menjelang Hari Raya Galungan diproyeksi mencapai sekitar Rp525 miliar atau turun dibandingkan tahun lalu karena dalam waktu berdekatan juga terjadi penarikan dana menjelang Nyepi.

"Tahun ini menjelang Galungan, perbankan di Bali telah melakukan penarikan yang cukup besar, yaitu Rp924 miliar untuk kebutuhan Nyepi dan libur panjang," kata Deputi Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Azka Subhan di Denpasar, Kamis.

Bank sentral itu menyatakan seminggu sebelum Nyepi, sejumlah perbankan di Bali telah melakukan penarikan sebesar Rp924 miliar yang jumlahnya melebihi tahun sebelumnya sebesar Rp630 miliar.

Sebagian besar penarikan dana dari perbankan itu dialokasikan untuk mengisi ATM karena libur panjang Nyepi 27-29 Maret 2017.

Sedangkan Hari Raya Nyepi dan rangkaian Hari Raya Galungan jatuh berdekatan, yakni kurang dari satu minggu.

Sehingga BI memproyeksikan terjadi penurunan jumlah penarikan uang kartal dari perbankan saat Galungan mengingat masyarakat di Bali sudah melakukan persiapan beberapa hari sebelum hari H.

Rangakaian Hari Raya Galungan dimulai pada Kamis (30/3) atau berselang dua hari setelah puncak Nyepi pada Selasa (28/3) dan puncak Galungan jatuh pada Rabu (5/4).

Selain itu menyambut Galungan, BI akan menggelar dua kas keliling di beberapa tempat di Denpasar, yakni pada Kamis (30/3) dan 31 Maret 2017 serta 3-4 April 2017.

Menurut Azka, kas keliling rencananya akan menyasar pusat ritel, seperti pasar swalayan dan sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Agung, Pasar Ketapian dan Pasar Pedungan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017