Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali mencatat belanja Nyepi di Pulau Dewata sejak empat hari sebelum hari raya melonjak mencapai sekitar 4 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016.

Sekretaris DPD Aprindo Bali I Made Abdi Negara di Denpasar, Rabu, mengatakan peningkatan itu masih tergolong belum signifikan karena Nyepi jatuh berdekatan dengan Hari Raya Galungan pada Rabu (5/4).

"Untuk penjualan kemungkinan masih terpengaruh fenomena perlambatan ekonomi yang berimbas pada daya beli masyarakat, selain karena Nyepi yang jatuh sangat dekat dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan, sehingga konsumen sangat selektif dalam membelanjakan uang," kata Abdi.

Menurut Abdi, angka 4 persen tersebut didapatkan selama empat hari menjelang Nyepi dan sehari menjelang Nyepi atau "pengerupukan" yang merupakan puncak belanja masyarakat di swalayan.

Penghitungan tersebut dilakukan dengan membandingkan rentang penjualan yang sama pada tahun lalu dan membaginya secara kumulatif untuk seluruh ritel.

Namun, jika dibandingkan dengan hari biasa atau penjualan reguler, Abdi menerangkan, peningkatan mencapai sekitar 30 hingga 60 persen.

Kategori belanja konsumen yang dominan menjelang Nyepi adalah produk makanan dan minuman ringan, minuman bersoda, serta sembako, dan keperluan harian lainnya.

Selain penjualan yang naik, tingkat kunjungan rata-rata juga terdongkrak hingga sekitar 12 persen. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017