Jembrana, (Antara Bali) - Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana melakukan kegiatan
mengidentifikasi lontar milik Ida Bagus Indugosa Mantan Bupati
Jembrana di Griya Gede Batuagung, Jembrana.
Kegiatan yang dilaksanakan pada (21/3) itu juga dihadiri oleh Pemangku Merajan di Griya Gede Batuagung dan Ketua Yayasan Jimbarwana, I Komang Wiasa.
Lontar yang berhasil diidentifikasi sebanyak 18 cakep, dimana sebagian besar kondisinya masih cukup baik, namun ada beberapa cakep lontar yang sudah mulai berlubang dan rapuh. Dari 18 lontar yang berhasil diidentifikasi, antara lain berjudul: Dang Hyang Nirarta, Arga Patna, Tutur Gumi, Tantri Kamandaka, Nguruh Widaga.
Ida Bagus Indugosa sebagai tokoh Jembrana dan sekaligus pemilik lontar-lontar tersebut, sangat menyambut baik program dari Penyuluh Bahasa Bali yang bergerak dari desa ke desa mencari, mengidentifikasi dan mengkonservasi lontar.
Pihaknya berharap keberadaan lontar tetap bertahan dan bisa diwariskan ke generasi yang akan datang, serta sangat mengharapkan Penyuluh Bahasa Bali dapat dengan maksimal mengajarkan anak-anak berbahasa Bali.
I Komang Wiasa yang turut menyaksikan proses identifikasi lontar menyatakan bahwa kegiatan identifikasi ini harus terus dilaksanakan, kalau bisa lontar-lontar di seluruh Jembrana dapat didata. Beliau menyatakan bahwa kegiatan pelestarian lontar ini merupakan suatu jalan menjalankan darma.
Dirinya berencana akan membuat lomba lontar antar griya dan bekerja sama dengan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana.
Sementara itu, Kordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana, I Putu Wahyu Wirayuda merasa sangat senang, karena diberikan kesempatan untuk nedunang lontar milik Ratu Aji.
“Saya berharap upaya pelestarian lontar ini dapat disambut baik oleh masyarakat dan apabila memiliki lontar agar bersedia untuk diidentifikasi dan dikonservasi sebagai upaya pelestarian lontarâ€, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kegiatan yang dilaksanakan pada (21/3) itu juga dihadiri oleh Pemangku Merajan di Griya Gede Batuagung dan Ketua Yayasan Jimbarwana, I Komang Wiasa.
Lontar yang berhasil diidentifikasi sebanyak 18 cakep, dimana sebagian besar kondisinya masih cukup baik, namun ada beberapa cakep lontar yang sudah mulai berlubang dan rapuh. Dari 18 lontar yang berhasil diidentifikasi, antara lain berjudul: Dang Hyang Nirarta, Arga Patna, Tutur Gumi, Tantri Kamandaka, Nguruh Widaga.
Ida Bagus Indugosa sebagai tokoh Jembrana dan sekaligus pemilik lontar-lontar tersebut, sangat menyambut baik program dari Penyuluh Bahasa Bali yang bergerak dari desa ke desa mencari, mengidentifikasi dan mengkonservasi lontar.
Pihaknya berharap keberadaan lontar tetap bertahan dan bisa diwariskan ke generasi yang akan datang, serta sangat mengharapkan Penyuluh Bahasa Bali dapat dengan maksimal mengajarkan anak-anak berbahasa Bali.
I Komang Wiasa yang turut menyaksikan proses identifikasi lontar menyatakan bahwa kegiatan identifikasi ini harus terus dilaksanakan, kalau bisa lontar-lontar di seluruh Jembrana dapat didata. Beliau menyatakan bahwa kegiatan pelestarian lontar ini merupakan suatu jalan menjalankan darma.
Dirinya berencana akan membuat lomba lontar antar griya dan bekerja sama dengan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana.
Sementara itu, Kordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana, I Putu Wahyu Wirayuda merasa sangat senang, karena diberikan kesempatan untuk nedunang lontar milik Ratu Aji.
“Saya berharap upaya pelestarian lontar ini dapat disambut baik oleh masyarakat dan apabila memiliki lontar agar bersedia untuk diidentifikasi dan dikonservasi sebagai upaya pelestarian lontarâ€, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017