Negara (Antara Bali) - Tokoh lintas agama di Kabupaten Jembrana telah membuat kesepakatan bersama, untuk menjaga Hari Raya Nyepi agar berjalan aman, tertib dan khusyuk.

Hal itu disampaikan Bupati I Putu Artha, saat menjadi inspektur upacara Apel Kesiapan Pengamanan Hari Raya Nyepi, di Polres Jembrana, Jumat.

"Tokoh lintas agama dengan disaksikan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah telah membuat kesepakatan untuk menjaga Hari Raya Nyepi agar aman, tertib dan khusyuk. Bahkan, kesepakatan itu dibuat dalam bentuk seruan kepada seluruh umat beragama," katanya, dalam apel yang selain Polri juga melibatkan TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Pecalang dan Barisan Serbaguna (Banser) NU ini.

Ia mengatakan, jika seluruh masyarakat menaati seruan tersebut, suasana Hari Raya Nyepi di Kabupaten Jembrana akan kondusif, dengan prinsip saling menghormati.

Sebagai kepala daerah, ia mengaku, selama ini toleransi dalam berbagai bentuk kehidupan masyarakat Kabupaten Jembrana dapat terjaga dengan baik, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan antar kelompok apalagi dengan didasari masalah SARA.

"Toleransi yang sudah berjalan baik itu harus kita jaga bersama. Dengan kondisi masyarakat Jembrana yang heterogen, saya bangga karena toleransi di daerah ini berjalan baik," katanya.

Khusus untuk keamanan, ia mengimbau, tokoh adat, agama dan pemuda untuk menjaga arak-arakan ogoh-ogoh agar tidak memicu konflik antar kelompok, salah satunya dengan tidak mengkonsumsi minuman keras saat kegiatan tersebut.

Untuk mengamankan Nyepi, dengan dibantu unsur TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Pecalang dan Banser, Polres Jembrana mengerahkan ratusan personil, yang bertugas menjelang, saat dan beberapa saat setelah hari raya tersebut berakhir.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017