Singaraja (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak umat Hindu di daerah itu untuk melaksanakan ritual "yadnya" atau persembahan dengan sederhana, didasari rasa tulus ikhlas, dan menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

"Dalam melaksanakan yadnya itu harus didasari niat yang tulus ikhlas, jangan dilaksanakan secara besar-besaran, apalagi hanya untuk terlihat mewah. Laksanakan yadnya sesuai dengan kemampuan kita, jangan sampai melampaui apa yang kita miliki," kata Sudikerta saat menghadiri rangkaian ritual Petirtan di Pura Puseh Bale Agung, Desa Pakraman Sepang, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Kamis.

Menurut dia, persembahan atau "yadnya" yang dipaksakan justru bisa menyisakan masalah di kemudian hari. Untuk itu, sebaiknya yadnya dilaksanakan dengan sederhana tanpa mengurangi makna persembahan itu sendiri.

Orang nomor dua di Bali itu menambahkan, yadnya bukanlah sekadar upacara keagamaan semata, lebih dari itu yadnya merupakan bentuk sujud bakti kepada Hyang Widhi (Tuhan).

Untuk itu, dalam pelaksanaan yadnya, hendaknya memiliki kualitas satwika yaitu yadnya yang dilaksanakan dasar utama bakti, lascarya (keihklasan) dan merupakan kewajiban berdasarkan sastra agama.

"Apapun bentuk yadnya yang dilakukan seperti persembahan, pengendalian diri, punia, maupun jnana (ilmu pengetahuan) jika dilandasi bakti dan tanpa pamrih maka tergolong satwika yadnya dan niscaya upacara tersebut akan berjalan dengan sangat khidmat," ujar Sudikerta.

Di sisi lain, menjelang pelaksanaan Nyepi yang jatuh pada 28 Maret 2017, Sudikerta mengimbau kepada umat agar ikut mewujudkan pelaksanaan Nyepi yang baik dan aman.

"Saya juga mengajak umat untuk ikut mewujudkan pelaksanaan Nyepi berjalan aman. Saat menyambut Nyepi juga jangan sampai berlebihan yang membuat kondisi menjadi tidak kondusif. Mari kita ikut menjaga kesucian Nyepi," ucap Sudikerta.

Dalam kesempatan tersebut, Sudikerta juga didampingi Inspektur Pemerintah Provinsi Bali Ketut Teneng dan Karo Kesra Setda Provinsi Bali Anak Agung Gede Geriya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017