Negara (Antara Bali) - Museum manusia purba di Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana ramai dikunjungi rombongan murid sekolah, untuk mengisi kegiatan tengah semester mereka.
Pantauan di lokasi, Rabu, ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Pengambengan, mulai dari kelas I sampai VI, datang ke museum di pinggir Teluk Gilimanuk tersebut dengan membawa buku untuk mencatat hal-hal yang ditugaskan guru mereka.
"Kami pilih mengisi kegiatan tengah semester ke museum ini, selain dekat, murid-murid juga bisa secara langsung melihat kerangka manusia purba beserta peninggalannya," kata Kepala MI Darussalam Pengambengan Hidayati.
Ia mengatakan, masing-masing murid mendapatkan tugas mencatat apa-apa yang ada di dalam museum tersebut, yang akan diserahkan kepada guru untuk dikoreksi, serta dijadikan bahan pertanyaan saat pelajaran.
Selama di dalam museum, tampak mereka berkelompok membawa buku tulis, melihat dengan seksama kerangka manusia purba maupun peninggalannya yang terpajang di dalam kaca, serta menyalin keterangan yang tertulis di masing-masing benda dalam museum tersebut.
Staf Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata Dan Budaya Jembrana Made Lilik Wijaya yang ditugaskan menjaga museum tersebut mengatakan, saat libur tengah semester sekolah, banyak kunjungan dari murid-murid ke tempat tersebut.
"Mereka biasanya datang dikoordinir sekolah masing-masing. Sekarang di lokasi ini juga sedang dilaksanakan kemah budaya, dengan peserta dari pelajar," katanya.
Sementara pada hari-hari biasa, menurutnya, jumlah tamu yang berkunjung hanya berkisar satu sampai dua orang setiap hari, itupun rata-rata berasal dari kalangan akademisi yang melakukan penelitian.
Dalam buku tamu terlihat, sejak tanggal 20 Maret, banyak kunjungan dari sekolah-sekolah yang didominasi murid SD dan sederajat, sementara sebelum tanggal itu daftar pengunjung relatif sepi.
Museum Manusia Purba Gilimanuk menyimpan berbagai artefak purba, mulai dari sarkofagus, kerangka manusia purba dewasa dan anak-anak, hingga pernik-pernik peralatan rumah tangga maupun perhiasan di jaman perunggu.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Pantauan di lokasi, Rabu, ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Pengambengan, mulai dari kelas I sampai VI, datang ke museum di pinggir Teluk Gilimanuk tersebut dengan membawa buku untuk mencatat hal-hal yang ditugaskan guru mereka.
"Kami pilih mengisi kegiatan tengah semester ke museum ini, selain dekat, murid-murid juga bisa secara langsung melihat kerangka manusia purba beserta peninggalannya," kata Kepala MI Darussalam Pengambengan Hidayati.
Ia mengatakan, masing-masing murid mendapatkan tugas mencatat apa-apa yang ada di dalam museum tersebut, yang akan diserahkan kepada guru untuk dikoreksi, serta dijadikan bahan pertanyaan saat pelajaran.
Selama di dalam museum, tampak mereka berkelompok membawa buku tulis, melihat dengan seksama kerangka manusia purba maupun peninggalannya yang terpajang di dalam kaca, serta menyalin keterangan yang tertulis di masing-masing benda dalam museum tersebut.
Staf Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata Dan Budaya Jembrana Made Lilik Wijaya yang ditugaskan menjaga museum tersebut mengatakan, saat libur tengah semester sekolah, banyak kunjungan dari murid-murid ke tempat tersebut.
"Mereka biasanya datang dikoordinir sekolah masing-masing. Sekarang di lokasi ini juga sedang dilaksanakan kemah budaya, dengan peserta dari pelajar," katanya.
Sementara pada hari-hari biasa, menurutnya, jumlah tamu yang berkunjung hanya berkisar satu sampai dua orang setiap hari, itupun rata-rata berasal dari kalangan akademisi yang melakukan penelitian.
Dalam buku tamu terlihat, sejak tanggal 20 Maret, banyak kunjungan dari sekolah-sekolah yang didominasi murid SD dan sederajat, sementara sebelum tanggal itu daftar pengunjung relatif sepi.
Museum Manusia Purba Gilimanuk menyimpan berbagai artefak purba, mulai dari sarkofagus, kerangka manusia purba dewasa dan anak-anak, hingga pernik-pernik peralatan rumah tangga maupun perhiasan di jaman perunggu.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017