Negara (Antara Bali) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Negara, dinilai legislator dari Komisi A DPRD Jembrana paling siap menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Hal itu terungkap, saat komisi tersebut memantau persiapan UNBK di SMA Negeri 1 Negara, SMA Negeri 2 Negara, SMK Negeri 1 Negara dan MAN Negara, Selasa.

Di MAN Negara, wakil rakyat melihat pihak sekolah sudah menyiapkan 100 unit komputer di enam ruangan, yang akan digunakan 250 peserta ujian nasional.

Agar proses UNBK berjalan lancar, di masing-masing ruangan juga disiapkan server tersendiri serta jaringan internet khusus untuk ujian tersebut.

"Dari SMA, SMK dan MA yang kami datangi, MAN Negara memang paling siap menyelenggarakan UNBK. Mudah-mudahan yang lain segera menyusul," kata anggota Komisi A H. Adrimin.

Selain MAN Negara, SMK Negeri 1 Negara juga dinilai siap menyelenggarakan UNBK dengan kelengkapan perangkat yang dimiliki.

Kepala SMK Negeri 1 Negara I Putu Wardana mengatakan, sekolahnya memang memiliki program studi multimedia yang menerapkan proses belajar mengajar berbasis teknologi.

"Sehingga kami memiliki perangkatnya, termasuk kesiapan server serta sumberdaya manusia. Pernah ada rencana, perangkat komputer yang kami miliki dipinjamkan ke SMA yang belum memiliki, tapi batal dilakukan karena ujian nasional SMA dan SMK bersamaan," katanya.

Sementara meskipun akan melaksanakan UNBK, SMA Negeri 1 Negara masih kekurangan komputer, sehingga pihak sekolah bekerjasama dengan komite sekolah untuk meminjam komputer serta laptop.

Kepala SMA Negeri 1 Negara I Putu Prapta Arya mengatakan, pihaknya baru memiliki 50 unit komputer untuk 241 peserta ujian, sehingga untuk mengatasi kekurangan pinjam dari anggota komite sekolah maupun orang tua murid.

Di salah satu SMA favorit di Kabupaten Jembrana ini, anggota Komisi A I Komang Adiyasa dan H. Adrimin berpesan sarana pendukung seperti jaringan internet dan listrik benar-benar dipersiapkan, agar tidak merugikan peserta ujian nasional.

"Harus diantisipasi jika jaringan internet terganggu, maupun listrik mendadak mati. Peserta ujian harus mendapatkan jaminan bisa mengerjakan soal tanpa terganggu hal-hal itu," kata Adiyasa.

Saat di SMA Negeri 2 Negara, yang saat pendirian dulu diharapkan menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Jembrana, wakil rakyat justru mendapatkan penjelasan kalau sekolah tersebut tidak menyelenggarakan UNBK karena keterbatasan komputer, sehingga ujian nasional di sekolah ini tetap menggunakan sistem tertulis.

Ketua Komisi A DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutarmi berharap, secara bertahap, seluruh sekolah lengkap memiliki komputer beserta perangkat penunjangnya, sehingga bisa melaksanakan UNBK.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017