Singaraja (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Bali, masih menunggu hasil laboratorium sampel makanan puluhan siswa Taman Kanak-Kanak Desa Joanyar, Kecamatan Seririt yang mengalami keracunan.
Kepala Dinkes Kabupaten Buleleng, I Gusti Ngurah Mahapramana di Singaraja, Jumat, mengatakan, penyebab kasus secara pasti belum dapat ditentukan sebelum hasil lab keluar.
Ia mengataka, contoh sampel makanan yang dikirim ke Pusat Laboratorium Denpasar berupa, nasi, kue, mie, dan muntahan dari korban keracunan yang terjadi pada Rabu (8/3) lalu itu.
Hingga saat ini, kata dia, sebanyak 30 orang yang masih mendapatkan perawatan medis di RS Pratama Seririt untuk mempermudah penanganan dan meringankan biaya rumah sakit.
"Sebelumnya puluhan korban didominasi anak-anak sempat dirawat di RS Shanti Graha, tetapi untuk meringankan beban para orangtua, kami memutuskan memindahkan ke pratama," jelasnya.
Dikataka pula, pasca kejadian Dinkes Buleleng sudah melakukan tindakan dengan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait seperti dengan desa, Kepolisian, dan institusi lainnya.
Sementara pihak Kepolisian melalui Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika mengungkapkan, kini Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus keracunan ini.
"Kami masih melakukan penyelidikan intensif dengan memeriksa para saksi juga dan juga menunggu hasil lab juga memastikan penyebab dari keracunan tersebut," paparnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kepala Dinkes Kabupaten Buleleng, I Gusti Ngurah Mahapramana di Singaraja, Jumat, mengatakan, penyebab kasus secara pasti belum dapat ditentukan sebelum hasil lab keluar.
Ia mengataka, contoh sampel makanan yang dikirim ke Pusat Laboratorium Denpasar berupa, nasi, kue, mie, dan muntahan dari korban keracunan yang terjadi pada Rabu (8/3) lalu itu.
Hingga saat ini, kata dia, sebanyak 30 orang yang masih mendapatkan perawatan medis di RS Pratama Seririt untuk mempermudah penanganan dan meringankan biaya rumah sakit.
"Sebelumnya puluhan korban didominasi anak-anak sempat dirawat di RS Shanti Graha, tetapi untuk meringankan beban para orangtua, kami memutuskan memindahkan ke pratama," jelasnya.
Dikataka pula, pasca kejadian Dinkes Buleleng sudah melakukan tindakan dengan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait seperti dengan desa, Kepolisian, dan institusi lainnya.
Sementara pihak Kepolisian melalui Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika mengungkapkan, kini Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus keracunan ini.
"Kami masih melakukan penyelidikan intensif dengan memeriksa para saksi juga dan juga menunggu hasil lab juga memastikan penyebab dari keracunan tersebut," paparnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017