Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali berencana mengasuransikan barang-barang kerajinan dari para peserta pameran serangkaian Pesta Kesta Kesenian Bali (PKB) pada pertengahan Juni-Juli 2017.
"Dari musibah kebakaran tahun lalu, memberikan pelajaran bagi kita, memang peserta pameran perlu dipersiapkan dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di sela-sela rapat persiapan PKB 2017, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, disepakati untuk PKB ke-39 pada Juni mendatang, para peserta pameran kerajinan akan diasuransikan, sehingga kalau ada kehilangan barang ataupun musibah kebakaran akan ditanggung oleh pihak asuransi.
"Nanti untuk aset kerajinan Rp100 juta, besaran premi asuransinya Rp150 ribu," ujar Dewa Beratha.
Di samping itu, lanjut dia, peserta pameran dalam PKB secara otomatis berlanjut menjadi peserta pameran dalam ajang Bali Mandara Mahalango yang digelar setelah PKB.
Namun, besaran sewa stannya tidak sama, menyesuaikan dengan peraturan gubernur yang ada. Kalau di PKB harga satu stan pameran bervariasi ada yang Rp5 juta, Rp6 juta hingga Rp12 juta, tetapi untuk di Bali Mandara Mahalango harga satu stan Rp500 ribu.
Dewa Beratha menambahkan, untuk mencegah musibah serupa terulang lagi, pihaknya juga mengintensifkan koordinasi dengan pihak Banjar Kedaton yang menggelar pasar malam di sebelah Taman Budaya Denpasar.
"Penataan pasar malam dan kabel-kabel listriknya kami harapkan lebih baik," ucapnya.
Sedangkan untuk bangunan stan di Taman Budaya Denpasar yang mengalami musibah kebakarana tahun lalu, saat ini sedang dalam kondisi perbaikan. Dengan harapan pada Mei mendatang perbaikan sudah dirampungkan.
"Kami juga akan menambah daya tampung stan pameran di bawah panggung terbuka Ardha Candra, sehingga nanti bisa menambah sekitar 64 stan," ujar Dewa Beratha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dari musibah kebakaran tahun lalu, memberikan pelajaran bagi kita, memang peserta pameran perlu dipersiapkan dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di sela-sela rapat persiapan PKB 2017, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, disepakati untuk PKB ke-39 pada Juni mendatang, para peserta pameran kerajinan akan diasuransikan, sehingga kalau ada kehilangan barang ataupun musibah kebakaran akan ditanggung oleh pihak asuransi.
"Nanti untuk aset kerajinan Rp100 juta, besaran premi asuransinya Rp150 ribu," ujar Dewa Beratha.
Di samping itu, lanjut dia, peserta pameran dalam PKB secara otomatis berlanjut menjadi peserta pameran dalam ajang Bali Mandara Mahalango yang digelar setelah PKB.
Namun, besaran sewa stannya tidak sama, menyesuaikan dengan peraturan gubernur yang ada. Kalau di PKB harga satu stan pameran bervariasi ada yang Rp5 juta, Rp6 juta hingga Rp12 juta, tetapi untuk di Bali Mandara Mahalango harga satu stan Rp500 ribu.
Dewa Beratha menambahkan, untuk mencegah musibah serupa terulang lagi, pihaknya juga mengintensifkan koordinasi dengan pihak Banjar Kedaton yang menggelar pasar malam di sebelah Taman Budaya Denpasar.
"Penataan pasar malam dan kabel-kabel listriknya kami harapkan lebih baik," ucapnya.
Sedangkan untuk bangunan stan di Taman Budaya Denpasar yang mengalami musibah kebakarana tahun lalu, saat ini sedang dalam kondisi perbaikan. Dengan harapan pada Mei mendatang perbaikan sudah dirampungkan.
"Kami juga akan menambah daya tampung stan pameran di bawah panggung terbuka Ardha Candra, sehingga nanti bisa menambah sekitar 64 stan," ujar Dewa Beratha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017