Mangupura (Antara Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa mengimbau warga adat (krama adat) untuk meningkatkan kebersamaan dalam membangun daerah agar lebih baik.
"Tanpa adanya kebersamaan dan persatuan antara krama adat, sangat mustahil pembangunan di Badung akan berkembang," kata Wabup Badung I Ketut Suiasa saat menghadiri acara ritual "melaspas" di Pura Taman Beji Gaduh, Desa Dalung, Badung, Senin.
Ia mengatakan, dengan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sesama umat beragama dan antarumat beragama, maka masyarakat adat tidak terpecah belah dengan adanya paham radikalisme.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat adat bersatu padu menjaga daerahnya sehingga mendukung upaya pemerintah dan aparat kepolisian dalam memerangi paham radikalisme tersebut.
"Dalam acara ritual melaspas ini, kami Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendukung masyarakat adat dalam menjaga tradisi, agama dan adat istiadatnya," ujarnya.
Terkait kegiatan ritual di Pura setempat, Wabup Suiasa, siap mendukung kegiatan tersebut agar berjalan dengan baik. "Dengan kegiatan ritual ini Mudah-mudahan masyarakat Desa Adat Padang Luwih, Desa Dalung diberikan keselamatan dan kesejahteraan," katanya.
Sementara itu, Bendesa Adat Padang Luwih I Gusti Ketut Suparta mengatakan, siap mendukung program pemerintah kabupaten Badung yang siap melestarikan adat, budaya dan tradisi di daerah ini.
"Kami siap mendukung program pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya," ujarnya.
Ia mengatakan, terkait kegiatan ritual di Pura setempat diakuinya menghabiskan dana Rp713 juta. Dana tersebut bersumber dari bantuan Pemkab Badung dan urunan dari warga.
"Pura Taman Beji Gaduh diempon 535 kepala keluarga dari enam banjar yakni banjar Tegal Jaya, Celuk, Jeroan, Pendem, Gaji, dan Kwanji," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Tanpa adanya kebersamaan dan persatuan antara krama adat, sangat mustahil pembangunan di Badung akan berkembang," kata Wabup Badung I Ketut Suiasa saat menghadiri acara ritual "melaspas" di Pura Taman Beji Gaduh, Desa Dalung, Badung, Senin.
Ia mengatakan, dengan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sesama umat beragama dan antarumat beragama, maka masyarakat adat tidak terpecah belah dengan adanya paham radikalisme.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat adat bersatu padu menjaga daerahnya sehingga mendukung upaya pemerintah dan aparat kepolisian dalam memerangi paham radikalisme tersebut.
"Dalam acara ritual melaspas ini, kami Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendukung masyarakat adat dalam menjaga tradisi, agama dan adat istiadatnya," ujarnya.
Terkait kegiatan ritual di Pura setempat, Wabup Suiasa, siap mendukung kegiatan tersebut agar berjalan dengan baik. "Dengan kegiatan ritual ini Mudah-mudahan masyarakat Desa Adat Padang Luwih, Desa Dalung diberikan keselamatan dan kesejahteraan," katanya.
Sementara itu, Bendesa Adat Padang Luwih I Gusti Ketut Suparta mengatakan, siap mendukung program pemerintah kabupaten Badung yang siap melestarikan adat, budaya dan tradisi di daerah ini.
"Kami siap mendukung program pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya," ujarnya.
Ia mengatakan, terkait kegiatan ritual di Pura setempat diakuinya menghabiskan dana Rp713 juta. Dana tersebut bersumber dari bantuan Pemkab Badung dan urunan dari warga.
"Pura Taman Beji Gaduh diempon 535 kepala keluarga dari enam banjar yakni banjar Tegal Jaya, Celuk, Jeroan, Pendem, Gaji, dan Kwanji," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017