Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan setempat terus berupaya memberikan bantuan bedah rumah kepada korban bencana alam yang rumahnya hancur akibat diterjang banjir bandang.

"Kami masih melakukan validasi data dan juga terus melakukan koordinasi dengan dinas lain utamanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Buleleng, Nyoman Suratini, Senin.

Ia mengatakan, beberapa wilayah yang terdampak cukup parah dimana rumah warga yang hancur total, rusak parah dan rusak tersebar di beberapa wilayah seperti Desa Banyuning, Desa Galungan, Desa Pakisan dan beberapa desa lain.

Ia menambahkan, pihaknya kini masih berupaya mencari alokasi tambahan pada anggaran yang ada terlebih pemberian bantuan bedah rumah nantinya merupakan anggaran yang belum terencana sebelumnya.

"Kami masih akan melihat slot alokasi bantuan yang ada. Berdasarkan data yang kami miliki memang masih ada kuota sebanyak 666 bantuan bedah rumah dari dana alokasi khusus," terangnya.

Suratini juga mengungkapkan, Pemkab Buleleng sebenarnya masih memiliki kuota dari bantuan bedah rumah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.

"Dari BSPS, Kabupaten Buleleng mendapatkan jatah 700 bedah rumah. Nantinya kami akan atur bagaimana para korban bencana alam mendapatkan prioritas bantuan tersebut," kata dia.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Buleleng mencatat sebanyak 21 rumah rusak akibat bencana alam yang terjadi di wilayah itu menyebabkan puluhan orang mengungsi di sanak keluarga dan tenda pengungsian. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017