Nusa Dua (Antara Bali) - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Jonovan mendorong kemitraan untuk mengatasi sampah dari industri pariwisata, terutama sampah plastik, yang bermuara ke saluran air, pantai, dan laut di Bali.

"Bali menerima kunjungan sekitar 12 juta wisatawan asing dan domestik setiap tahun dan bahkan lebih, tentu wisatawan sebanyak itu menghasilkan sampah dalam jumlah besar yang dapat mencemari saluran air dan pantai di Bali," katanya saat membuka `Marine Pollution Reception` di Nusa Dua, Bali, Kamis malam.

Dalam sambutan tertulis pada kegiatan yang bekerjasama dengan Bali Hotel Association (BHA) itu, Dubes Jonovan mengapresiasi peran Indonesia sebagai produsen global terbesar kedua untuk sampah plastik yang mencemari laut.

"Saya mendengar langsung dari Presiden Jokowi dan Menteri Luhut bagaimana Indonesia telah membuat langkah-langkah untuk menanggulangi pencemaran laut. Saya yakin dukungan pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi pencemaran laut itu akan segera terlihat hasilnya," katanya.

Menurut dia, pariwisata memang penting untuk ekonomi dan juga untuk mengenalkan budaya di Bali kepada dunia, karena itu industri hotel di Bali memiliki peran yang penting dalam pengurangan polusi laut melalui pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

"BHA, misalnya, dapat membuat langkah besar untuk mendorong peningkatan dialog antara hotel, kolektor sampah, dan pejabat kota. Marriott (Hotel Marriott) dapat berbagi praktek yang terbaik tentang kegiatan daur ulang, agar sampah pribadi di hotel tidak berakhir di saluran air, seperti botol sampo sekali pakai," katanya.

Ia mengapresiasi Asosiasi Hotel Bali yang mendukung deklarasi "Pariwisata Bali Hijau" dengan serangkaian kegiatan yakni mempelajari pola pengumpulan dan pembuangan sampah dalam pengelolaan limbah hotel, bekerja sama dengan pemulung, memprioritaskan penggunaan bahan yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang, dan berbagi pengalaman yang baik dengan pihak lain.

"Saya ingin mendorong hotel di Bali juga mempertimbangkan partisipasi dalam upaya mempelajari pola pengumpulan dan pembuangan sampah dari industri pariwisata di Bali, termasuk melalui pemetaan Sistem Informasi Geografis untuk melihat arus limbah dan pembuangannya secara teknologi," katanya.

Dalam kunjungan ke Bali, Dubes Jonovan juga mengunjungi lokasi pengumpulan sampah percontohan dan fasilitas pendidikan di Sanur Kaja yang juga bermitra dengan pemerintah AS melalui hibah "Secondary Cities" untuk lebih mempelajari arus limbah dan pembuangannya pada tingkat desa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Edy M Yakub

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017