Denpasar (Antara Bali) - Karnaval busana dari sejumlah komunitas seni di Pulau Dewata dan Banyuwangi, Jawa Timur, akan mengawali pembukaan ajang pagelaran seni tahunan "Bali Mandara Nawanatya II" pada 25 Februari 2017.
"Dengan adanya karnaval busana yang kami namakan `Bali Art Carnaval`, sekaligus yang membedakan dengan Bali Mandara Nawanatya (BMN) II dibandingkan tahun lalu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Kamis.
Karnaval busana yang mengambil start dari depan Gedung RRI Denpasar (Jalan Hayamwuruk) menuju Taman Budaya, Denpasar dimulai pukul 17.00 Wita itu akan dibawakan oleh komunitas seni dari Yayasan Penggak Men Mersi, Kisrama Production bekerja sama dengan SMKN 1 Singaraja, Komunitas Seni Pancer Langit dan Banyuwangi Etnho Carnival.
Busana yang dibawakan oleh sekitar 100 seniman itu pun mengambil konsep yang berbeda-beda, seperti Penggak Men Mersi yang akan membawakan busana berkonsep flora fauna, Komunitas Pancer Langit dengan konsep tokoh pewayangan dan dewa-dewi, dan Banyuwangi Etnho Carnival dengan busana bertema adat pernikahan di Banyuwangi, Sidopekso (legenda asal-usul berdirinya Banyuwangi) hingga kesenian Barong Osing.
"Keinginan kami agar BMN mempunyai keunikan tersendiri, seperti halnya Pesta Kesenian Bali yang diawali dengan pawai. Sedangkan BMN sebagai ajang kreativitas seni dan kontemporer bagi generasi muda diawali dengan karnaval busana, sehingga masyarakat mudah untuk mengetahuinya," ujar Dewa Beratha.
Pihaknya sangat bersyukur karena ajang BMN yang telah dilaksanakan selama setahun penuh pada 2016 telah mendapat apresiasi yang sangat baik dari masyarakat ditandai dengan tidak pernah sepinya setiap pagelaran yang dipentaskan dan berharap tahun ini lebih baik lagi.
"Apalagi dalam BMN kali ini, Taman Budaya dari Rabu hingga Minggu tidak akan pernah sepi dari kegiatan dan pementasan seni," ucap Dewa Beratha.
Dia mengemukakan, setiap Rabu diisi dengan worshop seni dan berbagai lomba, pada Kamis diisi pentas seni untuk anak TK dan PAUD, sedangkan Jumat untuk kalangan pelajar dan mahasiswa, sementara Sabtu dan Minggu berupa pagelaran seni yang temanya berbeda-beda setiap bulan.
Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Bali Ni Wayan Sulastriani menambahkan, masih dalam rangkaian pembukaan tersebut juga diisi dengan agenda pameran dan bursa seni rupa.
Pembukaan BMN sendiri akan dilangsungkan di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya oleh Gubernur Bali. Dalam pembukaan akan dimeriahkan Pagelaran Opera Komedi "Sandikalaning Ang Ah".
Pagelaran komedi merupakan kolaborasi seni antara Teater Kini Berseri, Komunitas Djamur, Sanggar Seni Saba Sari, Palawara Music Company, dan BTS Production.
"Selama setahun pelaksanaan BMN ini, total akan diisi dengan 226 kegiatan yakni sebanyak 198 pagelaran kesenian, 17 workshop seni, dan 11 lomba seni," ujar Sulastriani. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dengan adanya karnaval busana yang kami namakan `Bali Art Carnaval`, sekaligus yang membedakan dengan Bali Mandara Nawanatya (BMN) II dibandingkan tahun lalu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Kamis.
Karnaval busana yang mengambil start dari depan Gedung RRI Denpasar (Jalan Hayamwuruk) menuju Taman Budaya, Denpasar dimulai pukul 17.00 Wita itu akan dibawakan oleh komunitas seni dari Yayasan Penggak Men Mersi, Kisrama Production bekerja sama dengan SMKN 1 Singaraja, Komunitas Seni Pancer Langit dan Banyuwangi Etnho Carnival.
Busana yang dibawakan oleh sekitar 100 seniman itu pun mengambil konsep yang berbeda-beda, seperti Penggak Men Mersi yang akan membawakan busana berkonsep flora fauna, Komunitas Pancer Langit dengan konsep tokoh pewayangan dan dewa-dewi, dan Banyuwangi Etnho Carnival dengan busana bertema adat pernikahan di Banyuwangi, Sidopekso (legenda asal-usul berdirinya Banyuwangi) hingga kesenian Barong Osing.
"Keinginan kami agar BMN mempunyai keunikan tersendiri, seperti halnya Pesta Kesenian Bali yang diawali dengan pawai. Sedangkan BMN sebagai ajang kreativitas seni dan kontemporer bagi generasi muda diawali dengan karnaval busana, sehingga masyarakat mudah untuk mengetahuinya," ujar Dewa Beratha.
Pihaknya sangat bersyukur karena ajang BMN yang telah dilaksanakan selama setahun penuh pada 2016 telah mendapat apresiasi yang sangat baik dari masyarakat ditandai dengan tidak pernah sepinya setiap pagelaran yang dipentaskan dan berharap tahun ini lebih baik lagi.
"Apalagi dalam BMN kali ini, Taman Budaya dari Rabu hingga Minggu tidak akan pernah sepi dari kegiatan dan pementasan seni," ucap Dewa Beratha.
Dia mengemukakan, setiap Rabu diisi dengan worshop seni dan berbagai lomba, pada Kamis diisi pentas seni untuk anak TK dan PAUD, sedangkan Jumat untuk kalangan pelajar dan mahasiswa, sementara Sabtu dan Minggu berupa pagelaran seni yang temanya berbeda-beda setiap bulan.
Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Bali Ni Wayan Sulastriani menambahkan, masih dalam rangkaian pembukaan tersebut juga diisi dengan agenda pameran dan bursa seni rupa.
Pembukaan BMN sendiri akan dilangsungkan di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya oleh Gubernur Bali. Dalam pembukaan akan dimeriahkan Pagelaran Opera Komedi "Sandikalaning Ang Ah".
Pagelaran komedi merupakan kolaborasi seni antara Teater Kini Berseri, Komunitas Djamur, Sanggar Seni Saba Sari, Palawara Music Company, dan BTS Production.
"Selama setahun pelaksanaan BMN ini, total akan diisi dengan 226 kegiatan yakni sebanyak 198 pagelaran kesenian, 17 workshop seni, dan 11 lomba seni," ujar Sulastriani. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017