Chicago(Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS menguat, meskipun tidak ada data ekonomi utama yang dirilis.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Maret turun 2,5 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi menetap di 1.239,10 dolar AS per ounce.

Ini merupakan hari perdagangan kurang bergairah dengan volume sangat tipis karena liburan akhir pekan di AS telah dimulai. Emas juga diletakkan di bawah tekanan ketika indeks dolar AS naik 0,39 persen menjadi 100,89 pada pukul 18.20 GMT.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Namun, logam mulia dicegah dari penurunan lebih lanjut karena Dow Jones Industrial Average AS turun 49,58 poin atau 0,24 persen pada pukul 18.20 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Para pedagang akan memasuki pekan perdagangan lebih singkat minggu depan karena pasar ditutup pada Senin untuk libur Hari Presiden AS. Indeks PMI pendahuluan akan dirilis pada Selasa (21/2), laporan penjualan rumah dan risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Februari pada Rabu (22/2), klaim pengangguran mingguan pada Kamis (23/2), dan penjualan rumah baru pada Jumat (24/2).

Perak untuk pengiriman Maret turun 4,4 sen, atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 18,03 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman April turun 9,7 dolar AS, atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 1.006,00 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017