Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, memprioritaskan pemenuhan akses air bersih untuk korban bencana alam di kabupaten ujung Utara Pulau Dewata tersebut.

"Fokus pertama adalah verifikasi data untuk korban bencana. Kami sempat melakukan kunjungan ke beberapa wilayah yang di desa dan kecamatan," kata Sekretaris Daerah Buleleng, Dewa Ketut Puspaka di Singaraja, Bali, Senin.

Ia mengatakan, Pemkab Buleleng telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam mengingat banyaknya titik bencana alam hampir di sembilan kecamatan di daerah itu.

Ia menambahkan, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,2 miliar lebih untuk melakukan penanganan awal, utamanya mengenai kebutuhan pokok masyarakat utamanya air bersih.

Dikatakan pula, Dinas dan Pekerjaan Umum (PU) dan juga BPBD dapat bekerja maksimal berkoordinasi dengan PDAM Buleleng dalam hal pemenuhan air bersih di pedesaan.

"Kami juga melakukan pemetaan dan membutuhkan data konkret untuk selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam mengucurkan dana. Dana yang ada harus dipakai secara benar dan tepat sasaran," kata Puspaka.

Lebih lanjut, kata dia, kedepan, pemenuhan kebutuhan pokok air ditangani langsung oleh PDAM Buleleng. Beberapa daerah kini diketahui kesulitan akses air bersih karena banyak pipa rusak dan terbawa arus.

"Air bersih menjadi hal penting. Kedepan kami sudah programkan melakukan perbaikan saluran air yang rusak. Pipa yang ada harus diganti dengan yang baru sehingga aliran air ke rumah warga maksimal," demikian Puspaka. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017