Samarinda (Antara Bali) - Petugas dari Polresta Samarinda,
Kalimantan Timur, mengamankan seorang pelaku teror yang membawa bom
rakitan di Kantor Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata.
Pria yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun berinisial A tersebut, ditangkap setelah sempat bergumul dengan warga dan satpam Bank BRI, Senin pagi sekitar pukul 11.00 Wita.
Tim Gegana bersama tim Jihandak Brimob Polda Kaltim yang datang ke lokasi sekitar pukul 12.00 Wita, langsung melakukan sterilisasi kemudian mengevakuasi benda diduga bom tersebut.
Dari informasi yang dihimpun ANTARA, mula-mula pria yang membawa tas ransel dicurigai sebagai perampok.
"Warga menyerbu bank karena mendengar teriakan seorang ibu ketika melihat pelaku masuk ke dalam bank sambil membawa tas ransel," ujar Budiman, warga Jalan Suryanata Samarinda.
Mendengar teriakan tersebut, satpam Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata langsung mencegat pelaku dan menanyakan apa keperluannya.
"Saya sempat tanya apa keperluannya kemudian dia menyerahkan secarik kertas yang berisi permintaan uang Rp50 juta dan mengancam jika tidak diberi akan meledakkan bank tersebut. Pelaku juga sempat menyatakan ia membawa bom," kata satpam Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata, Bayu Andi Saputra.
Mendengar ucapan tersebut, Bayu Andi Saputra mencoba meringkus pelaku, namun mendapatkan perlawanan sehingga sempat terjadi pergumulan sampai di luar kantor bank itu.
Warga yang sudah berkumpul di depan bank mencoba membantu menangkap pelaku hingga menyebabkan isi tas ransel berisi bom rakitan tersebut terlempar.
Pelaku akhirnya berhasil diringkus kemudian diserahkan ke Polsekta Samarinda Ulu.
Sementara benda diduga bom yang sempat terlempar ke luar dari tas pelaku dibiarkan tergeletak di depan bank, selanjutnya sekitar pukul 12. 00 Wita tim Gegana dan Jihandak langsung melakukan sterilisasi.
Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Eriadi, membenarkan teror bom di Kantor Bank BRI Cabang Pembantu Jalan Suryanata tersebut.
"Pelaku berhasil ditangkap setelah sempat terjadi pergumulan dengan satpam dibantu warga dan personel kepolisian. Pelaku saat ini sudah diamankan di Polsekta Samarinda Ulu," kata Eriadi.
Kapolresta memastikan, teror bom tersebut tidak terkait jaringan teroris.
Namun, Eriadi menyatakan benda yang dibawa pelaku merupakan rangkaian bom yang terdiri, kabel, baterai dan aluminium foil.
"Kasus ini tidak terkait terorisme. Pelaku yang merupakan warga Tenggarong, Kutai Kartanegara itu melakukan teror secara pribadi. Motifnya masalah ekonomi yakni, pelaku terlilit utang kemudian meminta uang Rp50 juta ke bank dengan mengancam menggunakan bom rakitan," jelasnya.
"Benda yang dibawa pelaku adalah bom rakitan yang berisi rangkaian kabel, baterai dan aluminium foil. Dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku bisa merangkai bom karena belajar dari YouTube. Bom rakitan tersebut saat ini masih diselidiki oleh tim Jihandak Brimob," terang Eriadi.
Kasus teror bom tersebut tambah Eriadi, masih terus di dalami.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Pria yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun berinisial A tersebut, ditangkap setelah sempat bergumul dengan warga dan satpam Bank BRI, Senin pagi sekitar pukul 11.00 Wita.
Tim Gegana bersama tim Jihandak Brimob Polda Kaltim yang datang ke lokasi sekitar pukul 12.00 Wita, langsung melakukan sterilisasi kemudian mengevakuasi benda diduga bom tersebut.
Dari informasi yang dihimpun ANTARA, mula-mula pria yang membawa tas ransel dicurigai sebagai perampok.
"Warga menyerbu bank karena mendengar teriakan seorang ibu ketika melihat pelaku masuk ke dalam bank sambil membawa tas ransel," ujar Budiman, warga Jalan Suryanata Samarinda.
Mendengar teriakan tersebut, satpam Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata langsung mencegat pelaku dan menanyakan apa keperluannya.
"Saya sempat tanya apa keperluannya kemudian dia menyerahkan secarik kertas yang berisi permintaan uang Rp50 juta dan mengancam jika tidak diberi akan meledakkan bank tersebut. Pelaku juga sempat menyatakan ia membawa bom," kata satpam Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata, Bayu Andi Saputra.
Mendengar ucapan tersebut, Bayu Andi Saputra mencoba meringkus pelaku, namun mendapatkan perlawanan sehingga sempat terjadi pergumulan sampai di luar kantor bank itu.
Warga yang sudah berkumpul di depan bank mencoba membantu menangkap pelaku hingga menyebabkan isi tas ransel berisi bom rakitan tersebut terlempar.
Pelaku akhirnya berhasil diringkus kemudian diserahkan ke Polsekta Samarinda Ulu.
Sementara benda diduga bom yang sempat terlempar ke luar dari tas pelaku dibiarkan tergeletak di depan bank, selanjutnya sekitar pukul 12. 00 Wita tim Gegana dan Jihandak langsung melakukan sterilisasi.
Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Eriadi, membenarkan teror bom di Kantor Bank BRI Cabang Pembantu Jalan Suryanata tersebut.
"Pelaku berhasil ditangkap setelah sempat terjadi pergumulan dengan satpam dibantu warga dan personel kepolisian. Pelaku saat ini sudah diamankan di Polsekta Samarinda Ulu," kata Eriadi.
Kapolresta memastikan, teror bom tersebut tidak terkait jaringan teroris.
Namun, Eriadi menyatakan benda yang dibawa pelaku merupakan rangkaian bom yang terdiri, kabel, baterai dan aluminium foil.
"Kasus ini tidak terkait terorisme. Pelaku yang merupakan warga Tenggarong, Kutai Kartanegara itu melakukan teror secara pribadi. Motifnya masalah ekonomi yakni, pelaku terlilit utang kemudian meminta uang Rp50 juta ke bank dengan mengancam menggunakan bom rakitan," jelasnya.
"Benda yang dibawa pelaku adalah bom rakitan yang berisi rangkaian kabel, baterai dan aluminium foil. Dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku bisa merangkai bom karena belajar dari YouTube. Bom rakitan tersebut saat ini masih diselidiki oleh tim Jihandak Brimob," terang Eriadi.
Kasus teror bom tersebut tambah Eriadi, masih terus di dalami.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017