Denpasar (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta mendorong Pemerintah Kabupaten Tabanan dapat mengembangkan potensi Desa Wisata Jatiluwih dengan konsep ekowisata agar wisatawan lebih lama menginap di tempat itu.
"Kami mendorong Pemkab Tabanan untuk menerapkan konsep satu pulau satu manajemen atau one island management, dan konsep `one stop destination` agar wisatawan betah berlama-lama di Jatiluwih," kata I Nyoman Giri Prasta, saat memaparkan konsep pariwisata dalam HUT ke-3 DTW Jatiluwih, di Tabanan, Bali, Minggu.
Menurut Giri Prasta, dengan konsep wisata alam tersebut optimistis dalam lima hingga 20 tahun ke depan Jatiluwih akan menjadi daerah tujuan wisata andalan.
Ia mengatakan, Desa Jatiluwih yang terkenal dengan persawahan terasering yang indah itu, apabila dikelola dengan baik dengan didukung sarana prasarama penunjang (jalan dan restoran), maka diyakini akan terus berkembang.
Selain itu, Pemkab Badung telah menyisihkan pajak hotel dan restoran (PHR) daerah setempat yang disalurkan secara langsung kepada enam kabupaten di Bali (Tabanan, Bangli, Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Jembrana) untuk pengembangan destinasi wisata di wilayah tersebut.
"Dengan bantuan secara langsung enam kabupaten ini, kami ingin berbuat sesuatu di Bali untuk kepentingan berkelanjutan," katanya pula.
Pemkab Badung telah memberikan PHR-nya untuk enam kabupaten di Bali mulai tahun 2009 hingga tahun 2016 dengan total mencapai Rp1,6 triliun. "Tahun ini Badung akan memberikan secara langsung bantuan tersebut dan tidak melalui provinsi," ujarnya lagi.
Ia menambahkan, dengan konsep "one stop destination", maka Giri Prasta menginginkan adanya "length of stay" atau tamu tinggal di bali akan bisa lebih lama.
Giri Prasta mencontohkan, seperti paket wisata ke Bali menuju objek wisata religius di Kabupaten Karangasem, Batur Geo Park (Kabupaten Bangli), Panorama Alam (Tabanan). "Ini yang kita inginkan, sehingga length of stay akan lebih lama," ujarnya.
Ia menambahkan, pariwisata harus berpijak pada Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Nyoman Giri Prasta yang hadir sebagai tamu kehormatan untuk menyampaikan konsep pariwisata berbasis ekowisata itu. Acara itu juga dihadiri Wakil Bupati Tabanan Komang Sanjaya, sekda Tabanan, dandim Tabanan, serta jajaran pejabat perangkat daerah Tabanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami mendorong Pemkab Tabanan untuk menerapkan konsep satu pulau satu manajemen atau one island management, dan konsep `one stop destination` agar wisatawan betah berlama-lama di Jatiluwih," kata I Nyoman Giri Prasta, saat memaparkan konsep pariwisata dalam HUT ke-3 DTW Jatiluwih, di Tabanan, Bali, Minggu.
Menurut Giri Prasta, dengan konsep wisata alam tersebut optimistis dalam lima hingga 20 tahun ke depan Jatiluwih akan menjadi daerah tujuan wisata andalan.
Ia mengatakan, Desa Jatiluwih yang terkenal dengan persawahan terasering yang indah itu, apabila dikelola dengan baik dengan didukung sarana prasarama penunjang (jalan dan restoran), maka diyakini akan terus berkembang.
Selain itu, Pemkab Badung telah menyisihkan pajak hotel dan restoran (PHR) daerah setempat yang disalurkan secara langsung kepada enam kabupaten di Bali (Tabanan, Bangli, Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Jembrana) untuk pengembangan destinasi wisata di wilayah tersebut.
"Dengan bantuan secara langsung enam kabupaten ini, kami ingin berbuat sesuatu di Bali untuk kepentingan berkelanjutan," katanya pula.
Pemkab Badung telah memberikan PHR-nya untuk enam kabupaten di Bali mulai tahun 2009 hingga tahun 2016 dengan total mencapai Rp1,6 triliun. "Tahun ini Badung akan memberikan secara langsung bantuan tersebut dan tidak melalui provinsi," ujarnya lagi.
Ia menambahkan, dengan konsep "one stop destination", maka Giri Prasta menginginkan adanya "length of stay" atau tamu tinggal di bali akan bisa lebih lama.
Giri Prasta mencontohkan, seperti paket wisata ke Bali menuju objek wisata religius di Kabupaten Karangasem, Batur Geo Park (Kabupaten Bangli), Panorama Alam (Tabanan). "Ini yang kita inginkan, sehingga length of stay akan lebih lama," ujarnya.
Ia menambahkan, pariwisata harus berpijak pada Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Nyoman Giri Prasta yang hadir sebagai tamu kehormatan untuk menyampaikan konsep pariwisata berbasis ekowisata itu. Acara itu juga dihadiri Wakil Bupati Tabanan Komang Sanjaya, sekda Tabanan, dandim Tabanan, serta jajaran pejabat perangkat daerah Tabanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017