Denpasar (Antara Bali) - Ketua Pengurus Daerah (PD) Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali bertekad untuk meningkatkan rasa nasionalisme, semangat "menyama braya" dan kebhinekaan dalam ajang perayaan puncak Tahun Baru Imlek 2568.

"Hal itu sebagai bentuk implementasi Pancasila untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua PD Perhimpunan Inti Bali Sudiarta Indrajaya di Taman Budaya Denpasar, Rabu malam.

Perayaan Tahun baru Imlek bersama tersebut digelar PD Perhimpunan Inti Bali bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT), mengusung tema "Menghormati Kebhinekaan, Memperkuat Nasionalisme dan Kita Satu Indonesia"

Dalam perayaan bersama tersebut menampilkan kesenian yang menjadi keunggulan dari Indonesia, khususnya Bali dengan Tiongkok yang mampu menarik perhatian masyarakat setempat, dan sejumlah wisatawan dalam dan luar negeri.

Lewat kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kebersamaan dan kedekatan masyarakat etnis Tiongkok, wisatawan dan masyarakat Pulau Dewata.

Dengan demikian diharapkan mampu menarik minat wisatan Tirai Bambu berkunjung ke Pulau Dewata untuk menikmati keindahan alam, budaya dan kesenian yang unik selama ini dikenal masyarakat internasional.

Sudiarta Indrajaya menambahkan, pihaknya menggelar berbagai kegiatan dalam menyambut tahun baru Imlek santara lain berperan serta dalam menerbitkan dan bedah buku I Gusti Ngurah Rai Pahlawan Nasional, Sisi-sisi Humanis Perang Kemerdekaan Indonesia di Bali serangkaian 100 Tahun Pahlawan I Gusti Ngurah Rai bersama Korem 163/Wirasatya, 24 Januari 2017.

Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang dan tetua yang mengorbankan jiwa dan raga dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu mengadakan pelatihan dan dialog kesehatan Andrie Wongso (AW) Senam Sehat Semangat dan Senang (S3) yang diikuti ratusan para tetua Tionghoa di Indonesia.

Hal itu sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat cara hidup sehat dan bahagia dengan cara sederhana dengan biaya terjangkau, serta memperkenalkan cara pengobatan tradisonal Chinese.

Demikian juga menggelar pasar murah 1.000 paket sembako untuk masyarakat kurang mampu sebagai upaya meringankan beban dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Konjen RRT di Denpasar, Hu Yinquan mengatakan, kegiatan tersebut mampu meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara.

Pihaknya akan mengadakan kegiatan serupa secara berkesinambungan di masa-masa mendatang, dengan harapan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan Tiongkok semakain ramai ke Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017