Negara (Antara Bali) - Nelayan di Kabupaten Jembrana yang menggunakan perahu selerek, membutuhkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) baru di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan.
"Saat hasil tangkap melimpah, nelayan mengeluh TPI yang sekarang terlalu jauh dari perahu tempat mereka sandar, dan harus antri. Semakin lama ikan di atas perahu, kualitas dan harganya semakin turun," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana I Made Widanayasa, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, untuk alat timbang yang ada di TPI sekarang sebenarnya cukup banyak, namun perahu yang hendak sandar ke dermaga terdekat harus antri.
Menurutnya, beberapa kali nelayan sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihaknya, sehingga rencananya tahun 2017 akan dibangun TPI yang baru agar perahu tidak terlalu lama antri untuk menimbang ikan.
"Untuk lokasi masih kami carikan yang paling tepat. Arealnya tetap di dalam Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan," katanya.
Dengan tempat pelelangan yang lebih dari satu, ia berharap, bisa mengurai antrian perahu, termasuk mempertahankan nilai jual ikan nelayan.
Beberapa nelayan di Desa Pengambengan mengatakan, saat hasil tangkapan melimpah, mereka bisa antri sampai setengah hari untuk menimbang di TPI.
"Jaraknya juga terlalu jauh dari tempat perahu kami sandar. Padahal kalau terlalu lama di atas perahu, ikan-ikan itu bisa busuk," kata Robbi, salah seorang nelayan.
Kalau ikan sudah busuk, menurutnya, harganya akan turun karena ikan tersebut tidak masuk menjadi bahan baku sarden, hanya bisa diolah menjadi tepung ikan.
"Kalau lagi paceklik seperti saat ini, perahu yang datang bisa langsung menimbang, tapi coba saat semua perahu dapat ikan, bisa antri panjang," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saat hasil tangkap melimpah, nelayan mengeluh TPI yang sekarang terlalu jauh dari perahu tempat mereka sandar, dan harus antri. Semakin lama ikan di atas perahu, kualitas dan harganya semakin turun," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana I Made Widanayasa, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, untuk alat timbang yang ada di TPI sekarang sebenarnya cukup banyak, namun perahu yang hendak sandar ke dermaga terdekat harus antri.
Menurutnya, beberapa kali nelayan sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihaknya, sehingga rencananya tahun 2017 akan dibangun TPI yang baru agar perahu tidak terlalu lama antri untuk menimbang ikan.
"Untuk lokasi masih kami carikan yang paling tepat. Arealnya tetap di dalam Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan," katanya.
Dengan tempat pelelangan yang lebih dari satu, ia berharap, bisa mengurai antrian perahu, termasuk mempertahankan nilai jual ikan nelayan.
Beberapa nelayan di Desa Pengambengan mengatakan, saat hasil tangkapan melimpah, mereka bisa antri sampai setengah hari untuk menimbang di TPI.
"Jaraknya juga terlalu jauh dari tempat perahu kami sandar. Padahal kalau terlalu lama di atas perahu, ikan-ikan itu bisa busuk," kata Robbi, salah seorang nelayan.
Kalau ikan sudah busuk, menurutnya, harganya akan turun karena ikan tersebut tidak masuk menjadi bahan baku sarden, hanya bisa diolah menjadi tepung ikan.
"Kalau lagi paceklik seperti saat ini, perahu yang datang bisa langsung menimbang, tapi coba saat semua perahu dapat ikan, bisa antri panjang," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017