Negara (Antara Bali) - Setelah di Kelurahan Gilimanuk, angin puting beliung kembali menyebabkan kerusakan dua rumah warga Kabupaten Jembrana, Kamis (2/2) malam.

Pantuan Jumat, rumah Gede Budi Sedana, warga Dusun Samblong, Kelurahan Sangkaragung, rusak parah akibat tertimpa pohon yang roboh setelah diterjang angin.

Atap beserta dapur rumah yang dibangun lewat bantuan program bedah rumah ini hancur, termasuk perabot di dalamnya.

"Keluarga ini termasuk warga miskin, dan rumahnya dibangun lewat program bantuan bedah rumah. Kami sudah data kerusakan, dan akan kembali mengusulkan bedah rumah untuk keluarga ini," kata Lurah Sangkaragung Nyoman Gede Suardana.

Kerusakan cukup parah juga terjadi pada atap rumah I Wayan Sudiatmika, warga Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, yang tertimpa runtuhan tembok toko dua lantai di sebelahnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo mengatakan, khusus untuk di Gumbrih pihaknya melakukan mediasi pemilik rumah dengan pemilik toko dan sudah disepakati untuk biaya perbaikan rumah tersebut.

Sebelumnya, Rabu (1/2) malam, angin puting beliung merusak sembilan atap rumah warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya dan bale gong Desa Adat Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

Bupati Jembrana I Putu Artha saat melihat kerusakan di bale gong tersebut, mengimbau masyarakat untuk waspad dengan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.

Kepada instansi terkait, ia memerintahkan untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi, sehingga saat ada korban bencana bisa ditangani dengan cepat.

"Saya sudah perintahkan BPBD untuk mendata kerugian dan memberikan bantuan material. Karena ini murni bencana alam, saya minta tidak saling menyalahkan," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017