Negara (Antara Bali) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jembrana dari retribusi pelelangan ikan tahun 2016 naik, meskipun terjadi paceklik selama delapan bulan.

"Dari target pendapatan Rp800 juta, kami bisa mendapatkan Rp917 juta, meskipun terjadi paceklik cukup lama," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana I Made Widanayasa, di Negara, Rabu.

Ia mengatakan, target pendapatan dari retribusi itu naik, karena pada empat bulan di awal tahun 2016, hasil tangkapan ikan nelayan berlimpah.

"Kami juga melakukan penagihan terhadap tunggakan retribusi, karena itu merupakan kewajiban saat nelayan menimbang ikannya," katanya.

Menurutnya, jika hasil tangkapan nelayan stabil seperti awal tahun 2016, pihaknya optimis bisa mendapatkan retribusi hingga Rp1 miliar lebih.

Ia mengatakan, bagi penjual dan pembeli ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, dikenakan retribusi masing-masing satu persen.

Tapi, menurutnya, sistem pembayaran retribusi di tempat pelelangan tersebut berbeda dengan di Jawa, dimana penjual dan pembeli langsung membayar retribusi kepada petugas sesuai nilai transaksi ikan.

"Di Jembrana, pembayaran retribusi bisa ditangguhkan, namun kami masukkan sebagai tunggakan yang harus dibayar," katanya.

Menurutnya, saat ini ada 60 pasang perahu selerek yang aktif melaut, dengan lokasi sandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, khususnya saat menjual hasil tangkap.

Dari rata-rata Rp800 juta pendapatan retribusi yang didapat, ia mengatakan, hampir seluruhnya berasal dari transaksi hasil tangkap perahu selerek tersebut.

Sementara Kepala Seksi Tata Kelola Dan Pelayanan Usaha Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan Bagus Sudananjaya mengatakan, pada tahun 2016 hasil tangkap nelayan turun 50 persen.

Menurutnya, pada tahun 2015 ikan yang berhasil ditangkap mencapai 17 ribu ton lebih, sementara tahun 2016 hanya 7 ton lebih, dengan nilai penjualan Rp34,6 miliar.

Hasil tangkap perahu selerek yang beroperasi di Selat Bali didominasi ikan jenis lemuru, yang sebagian besar dijual ke pabrik pengalengan ikan yang banyak berdiri di Desa Pengambengan.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017