Denpasar (Antara Bali) - Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyelenggara kegiatan "De Royal Lavora" menggelar Japan Korea Festival (JKF) di Taman Kota Denpasar, sebagai upaya memperkenalkan budaya negeri matahari terbit dan negeri gingseng.
"Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba mengenakan pakaian khas Jepang dan Korea, dengan penataan dekorasi yang mirip di negara bersangkutan," kata Ketua Pelaksana JKF, Suyadyani Oshin di Denpasar, Minggu.
Kegiatan JKF 2017 dipadati pengunjung, dominan anak-anak muda di Taman Kota Denpasar yang berlangsung selama dua hari, 28-29 Januari 2017.
Kegiatan tersebut untuk meningkatkan hubungan persahabatan ketiga negara yakni Jepang, Korea Selatan dan Indonesia, khususnya Bali, untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Suyadyani Oshin menambahkan, JKF juga sebagai wadah inovasi dan kreativitas anak muda dengan menampilkan tari Bali, musik Korea dan Jepang, sekaligus menggelar kompetisi mewarnai, menggambar, "dance" dan busana gaya Jepang.
"Animo penonton cukup tinggi karena dominan generasi muda yang sangat menyenangi musik, film dan gaya pakaian Korea Selatan dan Jepang," ujar Suyadyani Oshin.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut akan digelar secara berkesinambungan setiap tahunnya dengan meningkatkan kualitas sehingga dampaknya lebih dirasakan oleh masyarakat.
Untuk itu, diharapkan mendapatkan dukungan semua pihak untuk menjadi kegiatan yang menarik wisatawan datang berkunjung ke Pulau Dewata, ujar Suyadyani Oshin. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba mengenakan pakaian khas Jepang dan Korea, dengan penataan dekorasi yang mirip di negara bersangkutan," kata Ketua Pelaksana JKF, Suyadyani Oshin di Denpasar, Minggu.
Kegiatan JKF 2017 dipadati pengunjung, dominan anak-anak muda di Taman Kota Denpasar yang berlangsung selama dua hari, 28-29 Januari 2017.
Kegiatan tersebut untuk meningkatkan hubungan persahabatan ketiga negara yakni Jepang, Korea Selatan dan Indonesia, khususnya Bali, untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Suyadyani Oshin menambahkan, JKF juga sebagai wadah inovasi dan kreativitas anak muda dengan menampilkan tari Bali, musik Korea dan Jepang, sekaligus menggelar kompetisi mewarnai, menggambar, "dance" dan busana gaya Jepang.
"Animo penonton cukup tinggi karena dominan generasi muda yang sangat menyenangi musik, film dan gaya pakaian Korea Selatan dan Jepang," ujar Suyadyani Oshin.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut akan digelar secara berkesinambungan setiap tahunnya dengan meningkatkan kualitas sehingga dampaknya lebih dirasakan oleh masyarakat.
Untuk itu, diharapkan mendapatkan dukungan semua pihak untuk menjadi kegiatan yang menarik wisatawan datang berkunjung ke Pulau Dewata, ujar Suyadyani Oshin. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017