Negara (Antara Bali) - Proyek perbaikan jalan nasional Denpasar-Gilimanuk, di wilayah Kabupaten Jembrana, dianggap warga sekitar justru menjadi penyebab banjir karena menutup saluran air.

Beberapa warga Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Negara, Kamis mengatakan, pengaspalan jalan di lokasi tersebut menutup lubang saluran air dari jalan ke gorong-gorong.

"Selain itu, karena diaspal ulang, posisi jalan lebih tinggi dari trotoar sehingga otomatis saat hujan air mengalir ke halaman rumah warga meyebabkan banjir," kata I Komang Darma Astika, warga setempat.

Ia mengatakan, untuk menghindari air dari jalan masuk ke pekarangan rumah warga, seharusnya rekanan tidak asal menebalkan aspal dengan menutup lubang pembuangan air ke gorong-gorong di bawah trotoar.

Karena merasa terancam banjir saat musim hujan, ia dan warga lainnya minta Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali untuk turun mengecek proyek tersebut, karena merugikan masyarakat sekitar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman Jembrana I Gusti Putu Mertadana saat dikonfirmasi mengatakan, karena jalan nasional, proyek itu dibiayai APBN dibawah Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VIII.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait keluhan warga itu, khususnya saluran air yang tertutup. Tapi katanya proyek ini tidak bisa dirubah, karena telah melalui proses perencanaan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat mengecek proyek itu juga merasa kecewa, dan memerintahkan pejabat terkait berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Selain menyebabkan saluran pembuangan air ke gorong-gorong tertutup, penebalan aspal juga mengurug pohon perindang di sisi kiri dan kanan jalan.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017