Denpasar (Antara Bali) - "Capunk", sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang rancang bangun (desain) dan gambar yang menggunakan ruang pada tembok kini sangat diminati konsumen, hingga menjangkau pasaran luar negeri.
"kami sempat mendapatkan permintaan menggambar di tembok dari konsumen di Singapura, Perancis dan Australia," kata Pemilik "Capunk", Lorenz Angelia di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya melaksanakan usaha tersebut setelah menekuninya sejak 2,5 tahun silam, bersama rekan-rekannya ketika masih duduk di bangku kuliah.
Untuk di Bali umumnya ada saja pesanan, meskipun tidak secara besar-besaran, sehingga ada saja kegiatan sehari-hati.
" Kami terus menggeluti kegiatan desain dan menggambar dengan ruang tembok, dengan melakukan inovasi dan terobosan sesuai permintaan pasar," ujar Lorenz Angelia.
Selain itu meningkatkan kualitas kemampuan melukis pada media kanvas, sekaligus ikut melestarikan seni budaya Bali dalam menghadapi eraglobalisasi dari pengaruh teknologi.
"Kami juga mendapat kepercayaan mengajar kepada mahasiswa University of Western Australia, saat mereka melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) dalam bentuk program Bali Studio di Pulau Dewata pada awal Januari lalu.
Lorenz Angelia memberikan apresiasi kepada mahasiswa asing tersebut karena minat belajar melukis sangat tinggi, sehingga dalam waktu singkat mampu menghasilkan beberapa karya. Sejumlah karya mahasiswa asing di Bali itu nantinya akan dilelang setelah tiga di negaranya Australia.
Sementara itu, hasil penjualan lukisan tersebut akan disumbangkan ke yayasan Jhon Fawcet Foundation di Bali untuk pengobatan mata gratis dan bibir sumbing, ujar Lorenz Angelia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"kami sempat mendapatkan permintaan menggambar di tembok dari konsumen di Singapura, Perancis dan Australia," kata Pemilik "Capunk", Lorenz Angelia di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya melaksanakan usaha tersebut setelah menekuninya sejak 2,5 tahun silam, bersama rekan-rekannya ketika masih duduk di bangku kuliah.
Untuk di Bali umumnya ada saja pesanan, meskipun tidak secara besar-besaran, sehingga ada saja kegiatan sehari-hati.
" Kami terus menggeluti kegiatan desain dan menggambar dengan ruang tembok, dengan melakukan inovasi dan terobosan sesuai permintaan pasar," ujar Lorenz Angelia.
Selain itu meningkatkan kualitas kemampuan melukis pada media kanvas, sekaligus ikut melestarikan seni budaya Bali dalam menghadapi eraglobalisasi dari pengaruh teknologi.
"Kami juga mendapat kepercayaan mengajar kepada mahasiswa University of Western Australia, saat mereka melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) dalam bentuk program Bali Studio di Pulau Dewata pada awal Januari lalu.
Lorenz Angelia memberikan apresiasi kepada mahasiswa asing tersebut karena minat belajar melukis sangat tinggi, sehingga dalam waktu singkat mampu menghasilkan beberapa karya. Sejumlah karya mahasiswa asing di Bali itu nantinya akan dilelang setelah tiga di negaranya Australia.
Sementara itu, hasil penjualan lukisan tersebut akan disumbangkan ke yayasan Jhon Fawcet Foundation di Bali untuk pengobatan mata gratis dan bibir sumbing, ujar Lorenz Angelia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017