Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Bumi Bali Bagus (YBBB), Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) dan Pekat Indonesia Bersatu mendorong pembangunan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat.

"Perlu adanya pemerataan pembangunan untuk mewujudkan Bali Maju, Aman, Damai dan Sejahtera," kata Ketua Umum (Ketum) YBBB sekaligus BIPPLH Komang Gede Subudi di Denpasar.

Ia mengatakan hal itu pada kegiatan refleksi pelaksanaan program kerja dalam setahun dan syukuran penyambutan tahun baru 2017 yang dihadiri semua pengurus dan segenap pimpinan sekitar 125 orang seluruh Bali.

Untuk itu, diperlukannya wadah "Simakrama" atau musyawarah untuk mengumpulkan aspirasi dan memberikan solusi nyata terhadap pembangunan dan kemajuan Bali.

"Wadah tersebut, menerima siapapun yang memiliki hati nurani untuk membangun kemajuan dan kebaikan Bali, tidak membedakan latar belakang, suku, ras dan agama," ujar Komang Gede Subudi.

Ia mengharapkan, kegiatan kali ini dapat sebagai ajang pertemuan untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan dalam melaksanakan program kerja tahun depan.

Dengan mengembangkan budaya sejahtera bersama antaranggota dengan tidak membedakan latar belakang dan penuh kekeluargaan.

Pada kesempatan itu, menyuguhkan hidangan yang sama kepada semua pengurus maupun undangannya tanpa membedakan latar belakang dengan mengedepankan kesejahteraan bersama.

Ia mengharapkan, melalui kegiatan tersebut semakin tumbuh kerja sama dan kekompakan antaranggota sekaligus membuka ruang kepada siapa saja untuk bergabung dalam mewujudkan Bali yang semakin maju untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.

"Kami berupaya menerapkan teori yang ada dalam bentuk karya nyata agar bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, guna menjaga keseimbangan hal tersebut mulai dari konsep hingga sikap yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Komang Gede Subudi.

Selain itu, ajang perayaan tersebut sebagai wadah yang efektif untuk mengubah pola pikir yang mengedepankan pembenahan ke dalam atau diri sendiri, sebelum melakukan pembenahan ke luar atau kepada orang lain.

Ia menambahkan, pihaknya merupakan mitra aktif pemerintah dan pemrakarsa pembangunan Bali akan berkomitmen penuh untuk selalu mengedepankan kelestarian budaya, lingkungan dan meningkatnya kesejahteraan masyrakat Bali.

Pembangunan itu diharapkan mengutamakan pelayanan, dengan harapan mampu meningkatkan taraf hidup kepada masyarakat yang lebih baik.

Sementara itu, pihaknya mendukung realisasi rencana pembangunan bandara di Bali utara serta upaya pengembangan bandara international I Gusti Ngurai Rai maupun pengembangan Pelabuhan Benoa.

Terobosan

YBBB dengan BIPPLH sebagai mitra aktif pemerintah akan terus melakukan terobosan dan inovasi dalam mensejaherakan masyarakat Bali.

Pembangunan yang akan dilakukan di Bali diharapkan mampu memberikan dampak dalam semua aspek, khususnya menngenai pengembangan pariwisata yang sebagai andalan pendapatan Provinsi Bali.

"Dalam proses pembangunan tersebut, sebagai lembaga kemiteraan aktif pemerintah akan terus mengontrol dan mendorong semua sektor pembangunan," ujar Komang Gede Subudi  dengan mantap.

Pihaknya juga akan melakukan penindakan keras jika ada pembangunan yang tidak menguntungkan masyarakat Bali maupun merugikan lingkungan hidup.

Pembangunan tersebut agar tetap mengikuti prosedur yang ada, termasuk wajib memenuhi syarat analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Sesuai dengan dasar hukum Amdal, Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "izin lingkungan hidup" yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.

"Upaya itu sebagai kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia," tutur Komang Gede Subudi.

Selaku BIPPLH Provinsi Bali mendukung agar segera realisasi pembangunan pengembangan pelabuhan Benoa.
Pembangunan tersebut dinilai sesuai dengan program Nawa Cita Presiden Jokowi untuk mengembangkan pelabuhan yang lokasinya startegis agar memiliki standar international.

Ia mengatakan, fasilitas tersebut sangat diperlukan dalam pembangunan daerah Bali, khususnya untuk mengembangkan sektor pariwisata melalui jalur laut sebagai upaya mendatangkan wisatawan mancanegara yang dating berlibur ke pulau Dewata menggunakan kapal pesiar.

Oleh sebab itu lokasi Pelabuhan Benoa sangat strategis, dekat dengan perkotaan, jalan tol Bali Mandara dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sekaligus mendukung fasilitas, jika rencana Reklamasi Teluk Benoa (RTB) telah terwujud.

Komang Gede Subudi menambahkan, pembangunan itu dinilai sangat berpengaruh dalam bidang ekonomi yang akan mendapatkan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, untuk menunjang pengiriman barang-barang  ekspor maupun antarpulau lewat laut.

Selain itu, pelabuhan Teluk Benoa juga memiliki peran strategis untuk melakukan operasi daerah perairan.
Termasuk pembangunan rencana pembangunan Bandara Bali utara memiliki peran strategis dalam mendukung fasilitas semua aspek kehidupan masyarakat daerah ini.

Sekaligus menjawab solusi dari tingginya permintaan pihak luar negeri menuju Pulau Dewata dan padatnya jalur penerbangan bandara internasional I Gusti Ngurah Rai.

Dampak pembangunan itu, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan pemerataan kesejahteraan Bali.
"Kami tidak berhenti sampai disitu, tetapi akan terus melakukan kontrol setiap pembangunan yang ada untuk kemajuan Bali yang sesuai dengan aturan yang belaku," tegasnya.

Kepengurusan YBBB yakni I Gusti Ngurah Bagus Muditha sebagai Pembina,  I Komang Gede Subudi  (Ketua YBBB), I Gede Witayasa (Sekretaris), I Gede Semara Bawa (Bendahara)  dan Paguyuban Mangku Bali.
Paguyuban Mangku Bali didirikan dengan maksud turut berperan serta aktif dalam upaya-upaya pemerhati dan pemberdayaan masyarakat dalam hal Budaya.

Paguyuban Mangku Bali mempunyai tujuan menghimpun potensi yang ada bersama-sama mengupayakan kesejahteraan masyarakat dan menjunjung pemerintah dalam menangani permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat. (*)

Pewarta: Pewarta: I Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017