Singaraja (Antara Bali) - Pimpinan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, menyatakan, program sarjana mendidik di daerah terluar terdepan dan tertinggal (SM3T) sangat dibutuhkan masyarakat.
"Kami sering melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah terluar dan mereka (masyarakat) merasa sangat senang dengan keberadaan guru-guru kami," kata Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd, Minggu.
Ia mengatakan, pemerataan pendidikan merupakan salah satu jawaban bagaimana mewujudkan generasi penerus bangsa yang mumpuni, cerdas berkarakter. SM3T dinilai sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan yang layak bagi daerah terpencil.
Ia menambahkan, besarnya biaya program tersebut dinilai sebanding dengan dampak yang diberikan. Masyarakat di wilayah terluar mendapatkan akses pendidikan yang baik dengan guru yang terdidik.
Jampel menilai kedepan program tersebut harus terus dapat dilanjutkan. Undiksha sebagai perguruan tinggi kependidikan terbesar di Bali sangat siap selalu menjadi mitra pemerintah.
Jampel juga mengungkapkan, selama sebagai penyelenggara, prestasi Undiksha dinilai sangat baik karena secara berturut sejak 2014 selalu mampu mengantarkan pesertanya lulus 100 persen.
Bukan hanya itu saja, secara nasional tidak semua perguruan tinggi penyelenggara mampu mencapainya kelulusan 100 persen. Prestasi ini tentu membanggakan civitas Undiksha, masyarakat Bali, dan juga Dikti karena telah mampu melahirkan calon guru profesional.
Dikatakan pula, semakin tahun terjadi peningkatan kualitas dari penyelenggaraan PPG SM-3T di Undiksha. Walaupun demikian, pimpinan tetap mendorong agar prestasi Undiksha dalam penyelenggaraan kegiatan dan program-program kompetitif terus semakin meningkat.
"Pendidikan adalah kunci untuk kemajuan suatu bangsa dan alumni PPG SM-3T yang sudah memegang sertifikat pendidik ini mempunyai kesempatan untuk mengikuti seleksi CPNS dimana pun di wilayah Indonesia dan tidak harus kembali ke daerah 3T," papar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami sering melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah terluar dan mereka (masyarakat) merasa sangat senang dengan keberadaan guru-guru kami," kata Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd, Minggu.
Ia mengatakan, pemerataan pendidikan merupakan salah satu jawaban bagaimana mewujudkan generasi penerus bangsa yang mumpuni, cerdas berkarakter. SM3T dinilai sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan yang layak bagi daerah terpencil.
Ia menambahkan, besarnya biaya program tersebut dinilai sebanding dengan dampak yang diberikan. Masyarakat di wilayah terluar mendapatkan akses pendidikan yang baik dengan guru yang terdidik.
Jampel menilai kedepan program tersebut harus terus dapat dilanjutkan. Undiksha sebagai perguruan tinggi kependidikan terbesar di Bali sangat siap selalu menjadi mitra pemerintah.
Jampel juga mengungkapkan, selama sebagai penyelenggara, prestasi Undiksha dinilai sangat baik karena secara berturut sejak 2014 selalu mampu mengantarkan pesertanya lulus 100 persen.
Bukan hanya itu saja, secara nasional tidak semua perguruan tinggi penyelenggara mampu mencapainya kelulusan 100 persen. Prestasi ini tentu membanggakan civitas Undiksha, masyarakat Bali, dan juga Dikti karena telah mampu melahirkan calon guru profesional.
Dikatakan pula, semakin tahun terjadi peningkatan kualitas dari penyelenggaraan PPG SM-3T di Undiksha. Walaupun demikian, pimpinan tetap mendorong agar prestasi Undiksha dalam penyelenggaraan kegiatan dan program-program kompetitif terus semakin meningkat.
"Pendidikan adalah kunci untuk kemajuan suatu bangsa dan alumni PPG SM-3T yang sudah memegang sertifikat pendidik ini mempunyai kesempatan untuk mengikuti seleksi CPNS dimana pun di wilayah Indonesia dan tidak harus kembali ke daerah 3T," papar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017