Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah pusat menargetkan Provinsi Bali mampu memperoleh 40 persen kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional, yang diproyeksikan sebesar 15 juta orang pada 2017.

Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Provinsi Bali Wisnu Bawa Tarunajaya di Denpasar, Sabtu, mengatakan, Bali mendapat porsi lebih besar dari daerah lainnya, karena Pulau Dewata masih menjadi primadona bagi pelancong yang hendak berlibur ke Indonesia.

"Bali masih menjadi nomor satu untuk daya tarik wisatawan mancanegara ke Indonesia," katanya.

Selain Bali, Provinsi DKI Jakarta mendapat target 30 persen untuk kunjungan wisman nasional pada 2017, disusul Batam 20 persen dan dan daerah lainnya 10 persen.

Oleh sebab itu, peran tiga destinasi tradisional yakni Bali, Jakarta dan Batam dalam merealisasikan target kunjungan wisatawan mancanegara menjadi penting.

"Selain memacu tiga daerah tersebut, Kementerian Pariwisata juga akan membangun `top ten destination` di Indonesia," ujarnya.

Kementerian Pariwisata akan membangun 10 destinasi wisata baru seperti Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Kepulauan Seribu (Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Upaya untuk merealisasi target itu, kata Wisnu, Kemenpar akan mendorong promosi destinasi wisata tersebut.

Ia mengatakan, Kementerian Pariwisata akan menjadi pemimpin dari instansi lainnya.

"Produk-produk atau destinasinya nanti disiapkan kementerian atau lembaga (K/L) lainnya," ujarnya.

Ia juga menerangkan, ada surat dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yang meminta kementerian/lembaga menyusun anggaran dan program untuk mendorong pengembangan pariwisata di Indonesia.

"Contohnya peran Kemenhub mendukung upaya pengembangan pariwisata dengan membangun fasilitas bandara di daerah yang menjadi tujuan wisatawan. Hal ini juga sudah ada dan dilakukan," ujarnya.

Contoh lain, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga memiliki program menginap (home stay) untuk desa wisata yang juga sudah dilakukan.

"Dengan demikian, Kementerian Pariwisata dalam hal ini juga mendorong kementerian atau lembaga lainnya untuk melakukan upaya tersebut," ujarnya.

Untuk asal negara yang ditargetkan paling banyak mendatangi Indonesia adalah Tiongkok, ASEAN, dan Australia.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017