Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Denpasar, yang belakangan dikenal Spentri menjadi pelopor yoga untuk anak-anak sekolah di Bali.
"Hal itu sebagai upaya melatih fisik dan mental anak-anak agar sehat jasmani dan rohani yang telah dilakukan sejak 2012," kata Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana, S.Pd, M.Psi di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya merasakan dampak positif terhadap siswa yang rutin mengikuti pelatihan yoga tersebut.
Siswanya dalam kesehariannya menjadi lebih disiplin, berkarakter, rajin dan selalu mengikuti aturan yang berlaku di sekolah.
"Dampak dari pelatihan yoga, tidak bermanfaat bagi perkembangan kemajuan kualitas pendidikan sekolahnya, namun akan lebih unggul lagi ketika sudah memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi," ujar Wayan Murdana.
Selain itu, yoga juga mampu melatih kepedulian seseorang, rasa simpati dan empati.
Ia mengharapkan, siswa-siswa semakin berminat untuk menekuni yoga, sekaligus mampu menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu mampu menumbuhkan minat siswa yang belum mengikuti program yoga yang digelar secara berkesinambungan setiap minggu.
Pihaknya optimis siswa yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut mampu bermanfaat terhadap pembentukan karakter dan revolusi mental untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
Kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh karakter sumber daya manusia (SDM) negara bersangkutan.
Untuk yoga sangat efektif diberikan kepada setiap siswa, upaya itu agar diterapkan juga oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada, khususnya di Bali.
"Siswa SMPN 3 Denpasar diharapkan menjadi pelopor gerakan Yoga se-Bali," ujar Wayan Murdana.
Kegiatan tersebut rutin diselenggarakan setiap hari Sabtu pagi, sifatnya wajib kepada siswa.
Pihaknya terus mendorong dan melatih para siswa yang sadar dengan sendiri mau mengikuti program tersebut yang mendatangkan pelatih dari Yayasan Markandeya Yoga Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hal itu sebagai upaya melatih fisik dan mental anak-anak agar sehat jasmani dan rohani yang telah dilakukan sejak 2012," kata Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana, S.Pd, M.Psi di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya merasakan dampak positif terhadap siswa yang rutin mengikuti pelatihan yoga tersebut.
Siswanya dalam kesehariannya menjadi lebih disiplin, berkarakter, rajin dan selalu mengikuti aturan yang berlaku di sekolah.
"Dampak dari pelatihan yoga, tidak bermanfaat bagi perkembangan kemajuan kualitas pendidikan sekolahnya, namun akan lebih unggul lagi ketika sudah memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi," ujar Wayan Murdana.
Selain itu, yoga juga mampu melatih kepedulian seseorang, rasa simpati dan empati.
Ia mengharapkan, siswa-siswa semakin berminat untuk menekuni yoga, sekaligus mampu menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu mampu menumbuhkan minat siswa yang belum mengikuti program yoga yang digelar secara berkesinambungan setiap minggu.
Pihaknya optimis siswa yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut mampu bermanfaat terhadap pembentukan karakter dan revolusi mental untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
Kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh karakter sumber daya manusia (SDM) negara bersangkutan.
Untuk yoga sangat efektif diberikan kepada setiap siswa, upaya itu agar diterapkan juga oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada, khususnya di Bali.
"Siswa SMPN 3 Denpasar diharapkan menjadi pelopor gerakan Yoga se-Bali," ujar Wayan Murdana.
Kegiatan tersebut rutin diselenggarakan setiap hari Sabtu pagi, sifatnya wajib kepada siswa.
Pihaknya terus mendorong dan melatih para siswa yang sadar dengan sendiri mau mengikuti program tersebut yang mendatangkan pelatih dari Yayasan Markandeya Yoga Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017