Denpasar (Antara Bali) - Inkubator Bisnis (Inkubis) Universitas Warmadewa (Unwar) memberikan apresiasi terhadap program Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mengembangkan wirausaha di Tanah Air, termasuk Bali.
"Hal itu dilakukan secara sinergi antara lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat, khususnya dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) serta industri kecil dan menengah (IKM)," kata Ketua Inkubis Unwar Tatak Gd Suahrtana, SE. CFP di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya mendorong para pelaku UKM dan IKM untuk melakukan inovasi teknologi, dengan harapan mampu memiliki daya saing global.
Untuk itu, pihaknya melakukan pembinaan secara intensif melibatkan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT), mengenai inovasi produk, merek, pendanaan dan pengembangan.
Pengelolaan IBT tergabung dari dua program antara lain Calon Pengusaha Pemula Binsis Teknologi (CPPBT) dan Pengusaha Pemula Bisnis Teknologi (PPBT) Perguruan Tinggi (PT).
Sementara itu, Inkubis Unwar mendorong pengusa pemula untuk memanfatkan wadah tersebut dengan baik dalam mengembangkan usahanya.
"Biasanya para pelaku pengusaha pemula sulit berkembang karena kendala permodalan," ujar Tatak Gd Suahrtana.
Untuk itu, pihaknya akan membantu mengusulkannya kepada Kemenristek Dikti sesuai dengan persyaratan yang ada.
Selain itu, para penggiat usaha yang lolos akan dikirim ke pusat untuk pembinaan oleh pemerintah. Termasuk akan dikirim ke luar negeri untuk meningkatkan kualitas, termasuk akan memfasilitasi pelaksanaan pameran tingkat daerah, nasional dan internasional.
Ia mengharapkan, adanya dukungan dari pihak pemerintah untuk meningkatkan jumlah pengusaha Indonesia yang kini baru mencapai 1,65 persen.
Upaya tersebut memerlukan dukungan dan kerjasama dengan semua pihak mulai dari masyarakat, kalangan pendidik, pengusaha dan pemerintah.
Berbagai upaya tersebut diharapkan mampu mendorong dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju sekaligus mewujudkan generasi emas Indonesia 2045, ujar Tatak Gd Suahrtana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hal itu dilakukan secara sinergi antara lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat, khususnya dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) serta industri kecil dan menengah (IKM)," kata Ketua Inkubis Unwar Tatak Gd Suahrtana, SE. CFP di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya mendorong para pelaku UKM dan IKM untuk melakukan inovasi teknologi, dengan harapan mampu memiliki daya saing global.
Untuk itu, pihaknya melakukan pembinaan secara intensif melibatkan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT), mengenai inovasi produk, merek, pendanaan dan pengembangan.
Pengelolaan IBT tergabung dari dua program antara lain Calon Pengusaha Pemula Binsis Teknologi (CPPBT) dan Pengusaha Pemula Bisnis Teknologi (PPBT) Perguruan Tinggi (PT).
Sementara itu, Inkubis Unwar mendorong pengusa pemula untuk memanfatkan wadah tersebut dengan baik dalam mengembangkan usahanya.
"Biasanya para pelaku pengusaha pemula sulit berkembang karena kendala permodalan," ujar Tatak Gd Suahrtana.
Untuk itu, pihaknya akan membantu mengusulkannya kepada Kemenristek Dikti sesuai dengan persyaratan yang ada.
Selain itu, para penggiat usaha yang lolos akan dikirim ke pusat untuk pembinaan oleh pemerintah. Termasuk akan dikirim ke luar negeri untuk meningkatkan kualitas, termasuk akan memfasilitasi pelaksanaan pameran tingkat daerah, nasional dan internasional.
Ia mengharapkan, adanya dukungan dari pihak pemerintah untuk meningkatkan jumlah pengusaha Indonesia yang kini baru mencapai 1,65 persen.
Upaya tersebut memerlukan dukungan dan kerjasama dengan semua pihak mulai dari masyarakat, kalangan pendidik, pengusaha dan pemerintah.
Berbagai upaya tersebut diharapkan mampu mendorong dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju sekaligus mewujudkan generasi emas Indonesia 2045, ujar Tatak Gd Suahrtana. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017