Denpasar (Antara Bali) - Pengamat Ekonomi Prof. Dr. I Wayan Gede Supartha, SE, SU mendorong petani untuk menerapkan budidaya komoditas cabai dengan teknologi pertanian yang unggul sebagai antisipasi kenaikan harga di pasaran.
"Hal itu sebagai upaya untuk menyediakan komoditas cabai sepanjang waktu, tidak tergantung musim sehingga harga stabil," kata Prof. Dr. I Wayan Gede Supartha yang juga guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)Univesitas Udayana, Rabu.
Ia mengatakan, petani dalam mengembangkan budidaya cabai dengan membangun rumah kaca, sehingga produksi stabil terutama dalam musim hujan.
Untuk itu pemerintah dan dinas terkait dapat memberikan respon kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan penerapannya.
Gede Supartha menambahkan, harga cabai cendrung mengalami peningkatan harga, karena selalu dibutuhkan masyarakat tanpa mengenal musim.
Sementara itu, pada musimnya harga cabai harga akan menjadi turun karena jumlah terlalu banyak dan kondisi cabai tidak tahan lama.
Ia mengharapkan dalam penembangan komoditas cabai agar menggunakan secara alami, menghindari memanfaatkan pupuk buatan dan pestisida.
Untuk itu agar diusahakan menggunakan produk organik karena sangat digemari masyarakat, khususnya yang menerapkan pola hidup sehat.
Lebih-lebih di Bali produk organik itu sangat diperlukan dalam menyajikan kuliner untuk wisatawan dalam dan luar negeri.
Dengan demikian pengembangan sektor pertanian itu sangat mendukung pariwisata sekaligus masyarat dapat menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih baik, katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hal itu sebagai upaya untuk menyediakan komoditas cabai sepanjang waktu, tidak tergantung musim sehingga harga stabil," kata Prof. Dr. I Wayan Gede Supartha yang juga guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)Univesitas Udayana, Rabu.
Ia mengatakan, petani dalam mengembangkan budidaya cabai dengan membangun rumah kaca, sehingga produksi stabil terutama dalam musim hujan.
Untuk itu pemerintah dan dinas terkait dapat memberikan respon kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan penerapannya.
Gede Supartha menambahkan, harga cabai cendrung mengalami peningkatan harga, karena selalu dibutuhkan masyarakat tanpa mengenal musim.
Sementara itu, pada musimnya harga cabai harga akan menjadi turun karena jumlah terlalu banyak dan kondisi cabai tidak tahan lama.
Ia mengharapkan dalam penembangan komoditas cabai agar menggunakan secara alami, menghindari memanfaatkan pupuk buatan dan pestisida.
Untuk itu agar diusahakan menggunakan produk organik karena sangat digemari masyarakat, khususnya yang menerapkan pola hidup sehat.
Lebih-lebih di Bali produk organik itu sangat diperlukan dalam menyajikan kuliner untuk wisatawan dalam dan luar negeri.
Dengan demikian pengembangan sektor pertanian itu sangat mendukung pariwisata sekaligus masyarat dapat menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih baik, katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017