Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah pemprov setempat, meninjau sejumlah desa di Kabupaten Buleleng untuk memastikan percepatan pelaksanaan berbagai program Bali Mandara.
"Saya akan minta tolong TNI, Polri dan Pramuka untuk membantu pengerjaan bedah rumah," kata Pastika disela-sela kunjungan ke Desa Tukad Sumaga, Singaraja, Buleleng, Sabtu.
Kepada Pastika, Perbekel (Kepala) Desa Tukad Sumaga I Made Gelgel menyampaikan bahwa di desanya terdapat 687 KK miskin. Dari jumlah tersebut, 57 KK masih belum memperoleh bantuan bedah rumah. Untuk itu, pihaknya sudah mengusulkan 55 KK miskin agar memperoleh bantuan bedah rumah pada tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Pastika mengemukakan berdasarkan usulan dari desa sebanyak 55 unit, sudah diverifikasi untuk mendapatkan bedah rumah sebanyak 41 unit.
Sisanya yang masih belum mendapatkan diminta agar segera menyampaikan usulan. Apabila tidak diusulkan maka perangkat desa yang dipersalahkan karena tidak memperhatikan warganya yang miskin.
"Sejumlah rumah yang sudah diverifikasi akan segera dibuatkan SK dan diperkirakan Februari awal, persiapan pembangunan sudah bisa dimulai," ujarnya.
Orang nomor satu di Bali itu mengingatkan, apabila SK-nya sudah selesai agar segera memulai pembentukan tim dan setelah itu pekerjaan sudah bisa dimulai dan agar dikerjakan dengan dengan gotong royong.
Ia berharap dari 687 KK miskin, angkanya diturunkan paling tidak menjadi 100 KK. Pastika meminta Perbekel Desa Tukad Sumaga untuk menginventarisasi kebutuhan apabila diperlukan pelatihan keterampilan yang akan difasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, seperti pelatihan montir, tata boga, dan lainnya.
Selanjutnya Pastika mengadakan kunjungan ke Desa Sepang, Kabupaten Buleleng. "Ada 38 unit rumah tak layak huni yang segera diperbaiki melalui program bedah rumah, tetapi masih seratusan lagi yang tercecer. Saya minta diverifikasi segera agar bisa dianggarkan pada tahun berikutnya," katanya.
Menurut dia, setelah menandatangani SK penerima bantuan bedah rumah, diharapkan awal Februari pengerjaannya bisa dimulai, sehingga tiga bulan ke depan pengerjaannya selesai.
"Kami harapkan dalam dua tiga bulan selesai, setelah itu baru kita akan menggarap yang tercecer pada anggaran induk 2018," ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu juga menekankan agar Perbekel memastikan datanya bisa segera masuk sesuai prosedur yang berlaku.
Dalam kesempatan itu, Perbekel Desa Sepang, I Putu Agung Mahardika, menyampaikan pihaknya sudah mengusulkan sebanyak 47 unit rumah untuk mendapatkan program bedah rumah, namun hanya 38 unit yang telah lolos verifikasi. Sisanya diharapkan dapat diusulkan pada anggaran tahun depan.
Pastika juga berpesan agar perangkat desa sering terjun ke lapangan untuk mengecek warganya, sehingga segera diketahui bagaimana kondisi masyarakatnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya akan minta tolong TNI, Polri dan Pramuka untuk membantu pengerjaan bedah rumah," kata Pastika disela-sela kunjungan ke Desa Tukad Sumaga, Singaraja, Buleleng, Sabtu.
Kepada Pastika, Perbekel (Kepala) Desa Tukad Sumaga I Made Gelgel menyampaikan bahwa di desanya terdapat 687 KK miskin. Dari jumlah tersebut, 57 KK masih belum memperoleh bantuan bedah rumah. Untuk itu, pihaknya sudah mengusulkan 55 KK miskin agar memperoleh bantuan bedah rumah pada tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Pastika mengemukakan berdasarkan usulan dari desa sebanyak 55 unit, sudah diverifikasi untuk mendapatkan bedah rumah sebanyak 41 unit.
Sisanya yang masih belum mendapatkan diminta agar segera menyampaikan usulan. Apabila tidak diusulkan maka perangkat desa yang dipersalahkan karena tidak memperhatikan warganya yang miskin.
"Sejumlah rumah yang sudah diverifikasi akan segera dibuatkan SK dan diperkirakan Februari awal, persiapan pembangunan sudah bisa dimulai," ujarnya.
Orang nomor satu di Bali itu mengingatkan, apabila SK-nya sudah selesai agar segera memulai pembentukan tim dan setelah itu pekerjaan sudah bisa dimulai dan agar dikerjakan dengan dengan gotong royong.
Ia berharap dari 687 KK miskin, angkanya diturunkan paling tidak menjadi 100 KK. Pastika meminta Perbekel Desa Tukad Sumaga untuk menginventarisasi kebutuhan apabila diperlukan pelatihan keterampilan yang akan difasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, seperti pelatihan montir, tata boga, dan lainnya.
Selanjutnya Pastika mengadakan kunjungan ke Desa Sepang, Kabupaten Buleleng. "Ada 38 unit rumah tak layak huni yang segera diperbaiki melalui program bedah rumah, tetapi masih seratusan lagi yang tercecer. Saya minta diverifikasi segera agar bisa dianggarkan pada tahun berikutnya," katanya.
Menurut dia, setelah menandatangani SK penerima bantuan bedah rumah, diharapkan awal Februari pengerjaannya bisa dimulai, sehingga tiga bulan ke depan pengerjaannya selesai.
"Kami harapkan dalam dua tiga bulan selesai, setelah itu baru kita akan menggarap yang tercecer pada anggaran induk 2018," ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu juga menekankan agar Perbekel memastikan datanya bisa segera masuk sesuai prosedur yang berlaku.
Dalam kesempatan itu, Perbekel Desa Sepang, I Putu Agung Mahardika, menyampaikan pihaknya sudah mengusulkan sebanyak 47 unit rumah untuk mendapatkan program bedah rumah, namun hanya 38 unit yang telah lolos verifikasi. Sisanya diharapkan dapat diusulkan pada anggaran tahun depan.
Pastika juga berpesan agar perangkat desa sering terjun ke lapangan untuk mengecek warganya, sehingga segera diketahui bagaimana kondisi masyarakatnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017