Denpasar (Antara Bali) - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa memeriksa 164 penumpang dan 14 kru pesawat Garuda GA 881 yang terbang dari Narita Jepang.
    
Di pintu VII terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai tersebut penumpang dan awak pesawat diperiksa selama 30 menit. Tiap penumpang diperiksa sekitar 30 detik, dengan menggunakan alat pendeteksi radiasi atau dikenal dengan MCB.
    
Alfa Gunawan, salah seorang petugas Bapeten mengatakan, pemeriksaan terhadap penumpang dari Jepang salah satunya untuk mengetahui adanya kemungkinan penumpang yang terkena radiasi nuklir saat berada di negara yang terkena gempa dan tsunami tersebut.
    
Ia menjelaskan, pemeriksaan dilakukan untuk mencegah supaya radiasi nuklir yang mungkin menempel pada tubuh manusia maupun barang bawaan penumpang itu tidak berdampak bagi masyarakat di Indonesia.
    
"MCB ini adalah alat yang berfungsi untuk menangkap sinar radiasi. Apabila sinar radiasi tersebut terdeteksi, maka dilakukan karantina terhadap orang tersebut untuk diperiksa kembali dengan alat yang berbeda," katanya.
    
Pesawat Garuda tersebut tiba di Bali pada pukul 17.10 wita, dan selanjutnya Bapeten juga akan melakukan pemeriksaan terhadap penumpang pesawat Jepang yang akan mendarat selanjutnya.
    
Mizuuchi Toshio, salah seorang penumpang pesawat dari Jepang yang sudah menjalani pemeriksaan mengaku tidak khawatir dengan adanya radiasi nuklir di negaranya karena lokasi nuklir berada jauh dari tempat tinggalnya.
    
"Saya tidak khawatir, karena radiasi itu kan berada di Jepang bagian barat," katanya.
    
Toshio yang sedang transit di Bali dan akan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta tersebut juga mengaku biasa saja bila ada pemeriksaan seperti yang dilakukan oleh Bapeten di Bandara Ngurah Rai.
    
"Saya merasa nyaman saja, karena ini demi kebaikan kita bersama," ungkap pria setengah baya yang pandai berbahasa Inggris ini.
    
Dari keseluruhan pemeriksaan yang dilakukan kepada para penumpang dari Jepang tersebut tidak ditemukan adanya orang yang terbang dari Jepang terkena radiasi nuklir.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011