Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Barru, Provinsi Sulaswesi Selatan melakukan promosi pariwisata di Bali dengan menampilkan tari dan tabuh khas daerah itu, dengan harapan mampu menarik wisatawan mancanegara yang sedang menikmati liburan di Bali melanjutkan perjalanan wisatanya ke daerah tersebut.

"Kegiatan tersebut sebagai upaya pengembangan sektor pariwisata dengan memanfaatkan keunggulan dan kelebihan Bali," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Syarifuddin Pasinringi di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan hal itu pada diskusi bersama dengan sejumlah tokoh pengembangan pariwisata Indonesia, yang difasilitasi artis Gilang Ramadhan yang merupakan salah satu "drummer" terbaik di Indonesia di Rumah Sanur Creative Hub.

Penampilan lunan instrumen musik khas daerah setempat yang melibatkan sejumlah seniman itu rencananya akan dilaksanakan sekitar bulan Maret 2017 di sejumlah objek wisata yang selama ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara.

Upaya tersebut untuk menghibur dan memperkenalkan potensi daerah kepada wisatawan domestik dan mancanegara di Bali, dengan harapan dapat melanjutkan perjalanan wisata ke Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan yang memiliki objek wisata serta panorama alam dan seni budaya yang menarik.

Andi Syarifuddin Pasinringi menambahkan, pihaknya memiliki beragaman objek wisata menarik untuk dikunjungi dengan ciri khas tersendiri.

"Kabupaten Barru yang menyimpan keanekaragaman daya tarik alam dan budaya yang patut untuk dikunjungi," ujar Andi Syarifuddin.

Daerah Barru juga menjadi pusat bahari Pulau Panikiang memiliki 90 hektare hutan mangrove terbaik di Sulawesi Selatan, karena satu-satunya tempat yang mempunyai sekitar 17 jenis tumbuhan.

Untuk itu, lokasi tersebut sekaligus menjadi tempat pembelajaran pada acara Hari Mangrove Sedunia dan menjadi habitat oleh segerombolan kelelawar yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Selain itu, pihaknya memiliki ciri khas "Colliq Pujie" yakni seorang ilmuwan, sastrawan dan sejarawan yang dilahirkan oleh tradisi besar masyarakat Bugis telah membuat karya asli dan memiliki cita rasa sastra yang tinggi.

Salah satu jasanya berupa karya besar yang tidak dapat terlupakan adalah goresan tangannya tentang "La Galigo" sebanyak 12 jilid yang terdiri dari 300.000 bait.

Sementara, naskah "La Galigo" merupakan karya sastra terpanjang didunia yang kini tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden Netherlands, Belanda. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017