Denpasar (Antara Bali) - Bali Triple-C, penggagas "World Silent Day" (WSD), berencana merancang cara menghitung berkurangnya emisi gas yang terjadi selama pelaksanaan hari hening sedunia yang dijadwalkan berlangsung Senin, 21 Maret ini.

"Memang cukup sulit untuk merancang penghitungan pengurangan emisi gas tersebut. Selama ini yang ada hanya berdasarkan perkiraan jumlah kendaraan bermotor yang tidak beroperasi selama pelaksanaan WSD," kata I Gusti Raka Panji T, salah seorang tim pelaksana kegiatan tersebut di Denpasar, Jumat sore.

Dia menjelaskan, sebagai gambaran dampak atau manfaat gerakan moral itu adalah saat satu hari hening atau pelaksanaan Nyepi, Pulau Dewata dapat menghemat emisi sebanyak 20.000 ton CO2.

"Namun hasil yang lebih penting dari kegiatan tersebut adalah menumbuhkan solidarits masyarakat untuk secara nyata berkontribusi mengatasi perubahan iklim," ujarnya.

Bentuk kontribusi itu, ucap Panji, salah satunya dengan mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam secara berlebihan.

Menurut dia, sasaran utama WSD adalah agar semua manusia di bumi berperan dalam mengurangi gas rumah kaca, apalagi terhadap mereka yang selama ini boros dalam menggunakan energi.

Melalui gerakan tersebut, diharapkan dapat turut mendukung upaya mengubah paradigma masyarakat, dari budaya konsumtif menjadi lebih hemat dan berkelanjutan.

"Karena itu untuk membuat seluruh umat manusia di bumi bisa berkontribusi dalam pengurangan penggunaan energi, rencananya kami akan mengajukan kegiatan WSD ini ke PBB," ucapnya.

Agar ide hari hening sedunia tersebut bisa diterima PBB, kegiatan itu harus didukung oleh sedikitnya 10 juta orang melalui bukti tandatangan.

Namun selama tiga tahun pelaksanaan WSD, katanya, baru diperoleh dukungan 10.000 tanda tangan. Jumlah dukungan tahun ini diharapkan bisa lebih meningkat, berasal dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia maupun dunia.

Sementara dukungan acara yang akan dilaksanakan Senin, 21 Maret 2011 terus mengalir, tidak hanya dari instansi pemerintah, tapi juga berbagai kelompok dan lapisan masyarakat di berbagai daerah.

Pada pelaksanaan WSD, tim kegiatan yang sudah berlangsung sejak 2007 itu akan melakukan beberapa kegiatan, seperti kegiatan seni dan aksi damai di depan Monumen Perjuangan Bajra Sandi, Lapangan Puputan Renon, Denpasar, 20 Maeret ini.

Kemudian keesokan harinya, Senin, keluarga besar JOGER akan bergotong royong dan menanam pohon di lingkungan Kuta.

Sedangkan tim kampanye WSD, antara pukul 11.00-14.00 Wita, akan bermeditasi dan berdoa untuk korban tsunami Jepang serta membuat origami di depan kantor Gubernur Bali di Denpasar.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011