Jakarta (Antara Bali) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017 mencapai kisaran 5,1 hingga 5,3 persen.
"Untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2017, saya perkirakan masih pada range 5,1-5,3 persen," ucap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam diskusi Evaluasi Akhir Tahun 2016 dan Harapan 2017, di Kantor Bappenas, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, perkiraan tersebut terjadi dengan asumsi ekonomi Indonesia masih didominasi oleh sektor konsumsi masyarakat.
Sementara itu, gejolak perekonomian global masih belum bisa diprediksi besaran dan dampaknya terhadap ekonomi nasional.
¿Karena gejolak perekonomian global belum bisa kita prediksi seperti apa. Bagaimanapun ekonomi global itu belum terang,¿ ungkap Bambang.
Meski demikian, perekonomian nasional masih tetap mampu bertumbuh sebesar 5,1 persen di tahun 2016, dalam kondisi terjadi gejolak perekonomian global.
Artinya, kata dia, ekonomi Indonesia masih mampu bertahan menghadapi berbagai gejolak ekonomi global. Karena itu, langkah untuk membuat ekonomi nasional mampu beradaptasi terhadap perubahan global, menjadi sangat penting untuk ditingkatkan.
Dengan kondisi global yang tidak pasti pun, kita masih bisa tumbuh 5,1 persen. Itu sudah bagus. Jadi kalau globalnya bisa kita prediksi dan kita kendalikan, artinya Indonesia bisa beradaptasi dengan perubahan global, itu akan bagus untuk ekonomi Indonesia, kata Kepala Bappenas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2017, saya perkirakan masih pada range 5,1-5,3 persen," ucap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam diskusi Evaluasi Akhir Tahun 2016 dan Harapan 2017, di Kantor Bappenas, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, perkiraan tersebut terjadi dengan asumsi ekonomi Indonesia masih didominasi oleh sektor konsumsi masyarakat.
Sementara itu, gejolak perekonomian global masih belum bisa diprediksi besaran dan dampaknya terhadap ekonomi nasional.
¿Karena gejolak perekonomian global belum bisa kita prediksi seperti apa. Bagaimanapun ekonomi global itu belum terang,¿ ungkap Bambang.
Meski demikian, perekonomian nasional masih tetap mampu bertumbuh sebesar 5,1 persen di tahun 2016, dalam kondisi terjadi gejolak perekonomian global.
Artinya, kata dia, ekonomi Indonesia masih mampu bertahan menghadapi berbagai gejolak ekonomi global. Karena itu, langkah untuk membuat ekonomi nasional mampu beradaptasi terhadap perubahan global, menjadi sangat penting untuk ditingkatkan.
Dengan kondisi global yang tidak pasti pun, kita masih bisa tumbuh 5,1 persen. Itu sudah bagus. Jadi kalau globalnya bisa kita prediksi dan kita kendalikan, artinya Indonesia bisa beradaptasi dengan perubahan global, itu akan bagus untuk ekonomi Indonesia, kata Kepala Bappenas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016