Singaraja (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara (Wisman) di objek wisata Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali, sangat meminati berbagai jenis kerajinan kerang karena memiliki keindahan yang elok dipandang mata.
"Langganan kami banyak dari wisatawan luar Indonesia datang ke Lovina. Mereka sangat tertarik dengan kerajinan kerang yang tidak dapat ditemukan di negara mereka," kata Luh Asri, salah seorang pedagang di objek wisata Lovina, Senin.
Ia mengatakan, berbagai jenis kerajinan kerang yang sangat diminati wisatawan seperti aneka jenis kalung, gelang, hiasan kepala dan berbagai jenis kerajinan lainnya.
Wisatawan asal Eropa paling banyak memesan berbagai jenis kerajinan kerang. "Paling banyak dari Belanda karena memang yang ke Lovina paling banyak dari sana (Belanda)," ujarnya.
Asri menambahkan, musim akhir tahun merupakan berkah baginya karena tamu yang datang ke Lovina naik signifikan dari hari biasanya. "Tamunya ramai, jadi banyak dagangan saya yang laku," tambah dia.
Ia menceritakan, dalam sehari dapat menjual berbagai jenis kerajinan kerang sebesar Rp200 ribu sampai Rp400 ribu tergantung jenis dan ukuran kerang tersebut.
"Kerang sangka yang besar kami jual Rp100 ribu jadi kalau yang laku yang harganya lebih mahal saya mendapatkan untuk lebih besar. Namanya rejeki sudah ada yang ngatur disyukuri saja," paparnya.
Sementara itu, pedagang lain, Made Angga mengungkapkan, cenderamata berupa kerang berasal dari beberapa pengepul di daerah itu. Terlebih lagi, Buleleng merupakan daerah pantai sehingga mudah mendapatkan berbagai jenis kerang laut.
"Pengepul biasanya dapat saja dari berbagai wilayah di Buleleng. Mereka yang memasok cinderamata yang sudah jail atau ada yang membeli bahan baku kemudian diolah kembali," ucap dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Langganan kami banyak dari wisatawan luar Indonesia datang ke Lovina. Mereka sangat tertarik dengan kerajinan kerang yang tidak dapat ditemukan di negara mereka," kata Luh Asri, salah seorang pedagang di objek wisata Lovina, Senin.
Ia mengatakan, berbagai jenis kerajinan kerang yang sangat diminati wisatawan seperti aneka jenis kalung, gelang, hiasan kepala dan berbagai jenis kerajinan lainnya.
Wisatawan asal Eropa paling banyak memesan berbagai jenis kerajinan kerang. "Paling banyak dari Belanda karena memang yang ke Lovina paling banyak dari sana (Belanda)," ujarnya.
Asri menambahkan, musim akhir tahun merupakan berkah baginya karena tamu yang datang ke Lovina naik signifikan dari hari biasanya. "Tamunya ramai, jadi banyak dagangan saya yang laku," tambah dia.
Ia menceritakan, dalam sehari dapat menjual berbagai jenis kerajinan kerang sebesar Rp200 ribu sampai Rp400 ribu tergantung jenis dan ukuran kerang tersebut.
"Kerang sangka yang besar kami jual Rp100 ribu jadi kalau yang laku yang harganya lebih mahal saya mendapatkan untuk lebih besar. Namanya rejeki sudah ada yang ngatur disyukuri saja," paparnya.
Sementara itu, pedagang lain, Made Angga mengungkapkan, cenderamata berupa kerang berasal dari beberapa pengepul di daerah itu. Terlebih lagi, Buleleng merupakan daerah pantai sehingga mudah mendapatkan berbagai jenis kerang laut.
"Pengepul biasanya dapat saja dari berbagai wilayah di Buleleng. Mereka yang memasok cinderamata yang sudah jail atau ada yang membeli bahan baku kemudian diolah kembali," ucap dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016