Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengajak Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya berharap agar organisasi ini ikut berperan serta bersama-sama menjaga kondisi negara, dan khususnya Bali, supaya situasi keamanan dan politik tetap dalam kondisi aman, terkendali, tertib dan kondusif serta keutuhan NKRI tetap terjaga," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, pada era globalisasi seperti saat ini, Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan baik internal maupun global dengan berbagai perubahannya tanpa mengenal batas yang akhirnya akan menimbulkan berbagai konflik.
"Dinamika perubahan seperti ini sangat cepat berkembang dan berpotensi untuk ditunggangi isu-isu global yang mendunia sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa," ucap Sudikerta.
Oleh karena itu, dengan dilantiknya Pengurus Daerah XIV Keluarga Besar FKPPI Bali belum lama ini, diharapkan dapat membuat program kegiatan yang berdasarkan pemikiran-pemikiran yang baik, jernih, serta berorientasi dengan program kerja secara optimal sebagai mitra pemerintah dalam menyukseskan pembangunan.
Demikian juga turut serta berperan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, Ketua FKKPI Provinsi Bali Tri Nugroho mengatakan pelantikan Keluarga Besar FKPPI merupakan momentum yang baik untuk berkumpul menjalin silaturahmi antar-anggota serta dapat merangkul organisasi maupun generasi muda FKPPI.
Pihaknya berharap pengurus pusat dapat kembali merangkul FKPPI di daerah-daerah agar bisa bersatu.
Sementara itu, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo dalam sambutannya mengatakan, FKPPI yang didirikan pada 1978 tersebut awalnya sebagai paguyuban dengan tujuan sebagai wadah komunikasi putra-putri purnawirawan dan putra-putri anggota TNI-Polri. Tak hanya itu, sekaligus untuk turut menjaga keutuhan NKRI.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak seluruh anggota FKPPI untuk bersatu mengawal bangsa dan negara agar tidak terpecah dan menjaga Pancasila tetap sebagai simbol dan dasar negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya berharap agar organisasi ini ikut berperan serta bersama-sama menjaga kondisi negara, dan khususnya Bali, supaya situasi keamanan dan politik tetap dalam kondisi aman, terkendali, tertib dan kondusif serta keutuhan NKRI tetap terjaga," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, pada era globalisasi seperti saat ini, Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan baik internal maupun global dengan berbagai perubahannya tanpa mengenal batas yang akhirnya akan menimbulkan berbagai konflik.
"Dinamika perubahan seperti ini sangat cepat berkembang dan berpotensi untuk ditunggangi isu-isu global yang mendunia sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa," ucap Sudikerta.
Oleh karena itu, dengan dilantiknya Pengurus Daerah XIV Keluarga Besar FKPPI Bali belum lama ini, diharapkan dapat membuat program kegiatan yang berdasarkan pemikiran-pemikiran yang baik, jernih, serta berorientasi dengan program kerja secara optimal sebagai mitra pemerintah dalam menyukseskan pembangunan.
Demikian juga turut serta berperan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, Ketua FKKPI Provinsi Bali Tri Nugroho mengatakan pelantikan Keluarga Besar FKPPI merupakan momentum yang baik untuk berkumpul menjalin silaturahmi antar-anggota serta dapat merangkul organisasi maupun generasi muda FKPPI.
Pihaknya berharap pengurus pusat dapat kembali merangkul FKPPI di daerah-daerah agar bisa bersatu.
Sementara itu, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo dalam sambutannya mengatakan, FKPPI yang didirikan pada 1978 tersebut awalnya sebagai paguyuban dengan tujuan sebagai wadah komunikasi putra-putri purnawirawan dan putra-putri anggota TNI-Polri. Tak hanya itu, sekaligus untuk turut menjaga keutuhan NKRI.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak seluruh anggota FKPPI untuk bersatu mengawal bangsa dan negara agar tidak terpecah dan menjaga Pancasila tetap sebagai simbol dan dasar negara. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016