Mangupura (Antara Bali) - Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Badung, Bali melakukan penanganan cepat dengan mengerahkan alat berat untuk melakukan pembersihan tanah yang longsor di sembilan titik bencana di Desa Plaga.

"Langkah awal, kami melakukan pembersihan tanah yang longsor dengan menggunakan alat berat agar dapat dilalui masyarakat," ujar Kepala Dinas BMP Badung IB Surya Suamba saat memantau langsung bencana alam di Desa Plaga, Badung, Kamis.

Ia mengatakan, lokasi bencana tanah longsor yang mengakibatkan akses jalan desa tertutup yang akan dibersihkan yakni terdapat di Banjar Jempanang Bon menuju Banjar Kemayungan, Desa Plaga. Kemudian, lokasi longsor di Banjar Tiingan dan Banjar Semanik Desa Plaga.

"Setelah itu, kami akan melakukan kajian untuk melihat kekuatan tanah di area tebing, yang nantinya akan diperkuat dengan pemasangan beton cor agar tidak longsor kembali," ujar Surya.

Untuk target pengerjaan pembersihan tanah yang mengalami longsor ke badan jalan itu, hanya memerlukan waktu satu hari penuh untuk dapat kembali digunakan masyarakat untuk akses jalan.

"Untuk target pembersihan pohon-pohon tumbang dan tanah longsor di Banjar Semanik yang mengakibatkan akses jalan terputus membutuhkan waktu dua hari untuk pengerjaannya," ujarnya lagi.

Sementara itu, Pimpinan Adat (Perbekel) Desa Pelaga I Gusti Lanang Umbara mengatakan, musibah terputusnya akses jalan di Banjar Semanik itu diakibat meluapnya air sungai pada Rabu (21/12), Pukul 19.00 Wita.

"Akibat akses jalan itu terputus, masyarakat di banjar setempat masih dapat menggunakan jalan alternatif ke Banjar Sandakan, Desa Plaga," katanya.

Untuk jumlah warga di Banjar Semanik itu terdiri dari 180 kepala keluarga (KK), Banjar Tiingan 325 KK, Banjar Auman 170 KK dan Banjar Bukit Munduk Damping 80 KK.

Lanang menuturkan, kejadian serupa pernah terjadi sekitar 2010 lalu, namun tak separah pada kejadian Rabu (21/12) kemaren.

"Untuk potongan kayu-kayu dan pepohonan yang roboh di lokasi kejadian disebabkan terbawa arus saat hujan lebat yang berasal dari lima titik longsor di Hutan Mangu yang terletak di hulu," ujar Lanang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016