Denpasar (Antara Bali) - Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan, mengungkapkan keprihatinannya mengenai masalah kesatuan dan persatuan bangsa.
"Saya mengamati sejak beberapa waktu belakangan ini masalah kebersamaan dan
realitas sosial lain cukup mengemuka dalam pemberitaan di berbagai
media massa," katanya di Denpasar, Rabu.
Pandjaitan menghadiri peluncuran portal internet Biro Bali Kantor Berita ANTARA, "http://bali.antaranews.com", yang dihadiri sejumlah pemimpin formal, pebisnis, dan kalangan umum di Bali. Peluncuran portal internet itu juga dibarengi pembukaan pameran foto Kantor Berita ANTARA, bertajuk "Vox Populi", di Sector Bar & Restaurant, di Kawasan Sanur, Bali.
Putera Pahlawan Revolusi, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Daud Isaac Pandjaitan itu mengemukakan, sebagai bangsa yang besar, kata perwira yang banyak menghabiskan karir militernya di Korps Pasukan Khusus TNI-AD itu selayaknya bisa meneladani berbagai hal positif dari para leluhur dan Bapak Bangsa.
"Ciri inilah yang sebetulnya melekat pada negara-negara besar, mereka tidak melupakan dan menanggalkan jatidiri serta nilai-nilai positif bangsanya. Mereka tidak mengedankan kepentingan diri dan kelompok dan mengutamakan kepentingan nasional," katanya.
Komando Daerah Militer IX/Udayana yang membawahkan Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki keragaman budaya dan kearifan lokal yang bisa menyumbang pada kekayaan bangsa.
Bali telah dikenal sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia dan dunia; dan tidak pernah lekang dari khasanah kekayaan budaya nasional yang wajib dipertahankan keluhurannya.
Wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang bertetangga namun mewariskan kekayaan budaya yang beragam juga menjadi keluhuran yang wajib dilestarikan.
"Ada contohnya, ada istilah bahasa Bali, 'Bali Mandara', yang bermakna Bali yang aman dan sejahtera. Markas Komando kami berada di Bali dan wilayah operasi yang cukup luas dengan berbagai kekayaannya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya," katanya.
Bekas Kepala Dinas Penerangan TNI-AD yang telah akrab dengan media massa dalam dan luar negeri itu juga menyinggung peran penting media massa. "Kini adalah era informasi dan opini. Inilah perang yang kita hadapi dan media massa menjadi garda terdepan, tentunya demi kepentingan nasional," katanya.(*)
Related News
Pangdam Udayana Buka Pameran Foto ANTARA
Wednesday, 25 November 2009 21:05
Rektor Unud diperiksa Kejati selama delapan jam
Thursday, 6 April 2023 22:21
Di Bali, dua jenazah WNA Ukrania dinyatakan negatif COVID-19
Thursday, 30 April 2020 20:24
The Indonesia takes firm stand on saying no to foreign rubbish
Wednesday, 10 Juli 2019 8:23
Police intensifified security arrangements around Constitutional Court building
Wednesday, 26 Juni 2019 11:54
Mt. Agung erupts with incandescent lava flowing for 3 kilometers
Saturday, 25 Mei 2019 4:05
Nine policemen die while securing Indonesia's elections
Saturday, 20 April 2019 6:49
Smoke two thousand meters high, Mt Agung's eruption sends ash
Thursday, 4 April 2019 13:11
Garuda flight forced to emergency landing in Sri Lanka
Wednesday, 3 April 2019 20:04
Family buried in buleleng landslide
Tuesday, 29 Januari 2019 11:07
Landslide claims two lives in Karangasem
Monday, 28 Januari 2019 17:01
Finance Minister gives incentive funds for Bali on plastic limitations
Monday, 31 Desember 2018 23:46