Jakarta (Antara Bali) - Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-10
Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB dari 124 negara penyumbang pasukan,
menurut keterangan yang dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri, di
Jakarta, Selasa.
Capaian penting Indonesia itu tercatat dalam Daftar Peringkat Negara
Kontributor Pasukan ke Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, yang
diterbitkan PBB, Kamis (17/3).
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri, pemerintah Indonesia
saat ini menugaskan 2.843 personel TNI dan Kepolisian Indonesia untuk 10
Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.
Ke-10 misi pemeliharaan perdamaian yang diikuti delegasi Indonesia,
yaitu misi UNIFIL (Lebanon), UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Repubik
Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali),
MINURSO (Sahara Barat), MINUSTAH (Haiti), UNMIL (Liberia), UNMISS (Sudan
Selatan), dan UNISFA (Abyei, Sudan).
Kontribusi pasukan Indonesia untuk Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB
merupakan wujud pelaksanaan mandat konstitusi (UUD 1945) yang
mengamanatkan Indonesia untuk "ikut melaksanakan ketertiban dunia".
Pengiriman pasukan perdamaian PBB juga merupakan instrumen
pencapaian politik luar negeri Indonesia, sekaligus sebagai sarana
peningkatan kapasitas dan profesionalisme personel TNI dan Kepolisian
Indonesia.
Capaian Indonesia itu merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi
4.000 personel pemelihara perdamaian, yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019.
Sejalan dengan visi itu, pemerintah Indonesia akan terus berupaya
merealisasikan pengiriman satu batalyon komposit terdiri dari 800
personel TNI, satu pasukan polisi berisi 140 personel Polri, dan 100
individu petugas kepolisian pada 2016. (WDY)
Indonesia Kontributor Terbesar ke-10 Pasukan Perdamaian PBB
Selasa, 22 Maret 2016 14:31 WIB