Mountain View, California (Antara Bali) - Nama Indonesia berkibar dan menjadi contoh nyata dalam sistem pendidikan dalam Google Education Symposium atau Simposium Pendidikan Google yang diselenggarakan di Kampus Google, Mountain View, California, AS 9 hingga 11 November.
"Dalam simposium tersebut, nama Indonesia berkibar karena kita aktif
dalam pertemuan tersebut. Rekan-rekan sesama delegasi dari Indonesia
sangat aktif dalam menyampaikan kemajuan dan persoalan pendidikan di
Tanah Air kepada dunia," ujar Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan
Daya Saing, Ananto Kusuma Seta PhD, saat ditemui usai menghadiri
pertemuan GES di Mountain View, Rabu.
Indonesia menarik perhatian terutama pada urusan guru terutama
mengenai Uji Kompetensi Guru (UKG) yang saat ini sedang berlangsung. "Mereka sangat kaget, begitu kita sampaikan bahwa UKG diikuti sekitar
tiga juta guru, yang mana 2,5 juta lainnya berlangsung dalam jaringan
dan 500.000 lainnya berbasis kertas," terang Ananto Kusuma.
Sejumlah negara, lanjut dia, seperti Afrika Selatan langsung
tertarik dan ingin belajar mengenai UKG tersebut karena belum pernah
sebelumnya negara lain menyelenggarakan kompetensi guru dengan jumlah
yang sangat banyak.
"Kunci keberhasilan dari sistem pendidikan terletak pada guru. Negara
lain baru akan memulai, kita sudah memulainya. Di negara lain biasanya
hanya pelatihan biasa. Jadi begitu, kami bilang UKG diikuti tiga juta
guru, mereka terhenyak," terang dia.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup dan diikuti 90 anggota
delegasi dari 22 negara serta perwakilan dari berbagai lembaga
pendidikan internasional. GES bertujuan mendiskusikan bagaimana teknologi dapat membantu
tercapainya tujuan pendidikan dan menjadi media saling tukar pandangan
serta gagasan, praktik baik antarnegara.
Dalam pertemuan tersebut, dibuktikan bahwa perkembangan teknologi untuk pendidikan semakin berkembang. "Hasil penelitian Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) menyebutkan bahwa negara-negara yang kualitas
siswanya tinggi dihasilkan oleh sekolah yang kualitas gurunya tinggi,"
cetus Ananto.
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan profesi yang membutuhkan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus. Dengan
demikian seorang guru, jangan cepat merasa puas dengan kemampuan yang
dimilikinya. (WDY)
Nama Indonesia Berkibar dalam Simposium Pendidikan Google
Kamis, 12 November 2015 15:09 WIB