London (Antara Bali) - Dubes RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso, mengharapkan dibukanya sasana pencak silat di KBRI Madrid, Spanyol, bisa mempromosikan seni bela diri asal Indonesia itu di Eropa.
Hal itu diungkapkan Dubes Yuli Mumpuni Widarso sehubungan dengan kembali dibukanya sasana pencak silat di KBRI Madrid setelah terhenti selama beberapa tahun sejak pertama kali dibuka tahun 1986, demikian Sekretaris Tiga KBRI Madrid, Nona Siska Noviyanti kepada Antara di London, Selasa.
Dubes mengatakan, pembukaan sasana pencak silat di KBRI Madrid yang dihadiri Ketua Federasi Pencak Silat Spanyol, Juan Barrenechea, sejalan dengan program Pemerintah Indonesia khususnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI untuk mendapatkan pengakuan UNESCO.
Selain itu, pencak silat yang merupakan warisan budaya tak benda Indonesia dan dilindungi UNESCO, sebagai cabang olahraga pencak silat dapat dipertandingkan di ajang Olimpiade.
Dubes mengharapan sasana pencak silat dapat menjadi tempat bagi warga Indonesia dan Spanyol di Madrid menyalurkan hobi bela diri dan energi positif sekaligus mempromosikan warisan budaya Indonesia di Spanyol.
Acara pembukaan sasana Pencak Silat tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Pendekar Juan Barrenechea yang menjadi pelatih sasana Pencak Silat KBRI Madrid.
Juan Barrenechea dan Federasi Pencak Silat Spanyol telah berhasil mengumpulkan 100 medali di kejuaraan Pencak Silat di Eropa dan dunia serta membina 25.000 murid di 24 negara termasuk Spanyol.
Juan Barrenechea telah berjasa mempromosikan Pencak Silat di Spanyol selama 35 tahun, setelah mendirikan Federasi Pencak Silat Spanyol tahun 1984, atas peran dan kontribusi Juan Barrenechea dalam mempromosikan Pencak Silat, Menpora menganugerahkan medali Adimanggalya Krida bersamaan dengan kunjungan kerja Menpora RI ke Spanyol.
Pembukaan sasana Pencak Silat merupakan langkah awal dalam merealisasikan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama Olahraga RI-Spanyol yang ditandatangani Menpora RI dan Sekretaris Negara Bidang Olahraga, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga merangkap Ketua Dewan Tinggi Olahraga Spanyol, Dr. Miguel Cardenal Carro, di Madrid, pada tanggal 1 Oktober lalu.
Dalam acara peresmian sasana Pencak Silat di KBRI Madrid digelar latihan perdana yang diikuti warga Spanyol. Sebelumnya Juan Barrenechea menjelaskan mengenai filosofi Pencak Silat. Warga Spanyol peserta latihan perdana sasana Pencak Silat KBRI Madrid menyatakan tertarik mengikuti latihan Pencak Silat karena ingin belajar ilmu beladiri Indonesia dan ingin aktif kembali mempraktekkan Pencak Silat yang pernah dipelajari dan ada yang menyatakan untuk kesehatan dan kebugarannya. (WDY)