Denpasar (Antara Bali) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan peran kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (meeting, incentive, convention, and exhibition/MICE) di sektor pariwisata tersebut terus berkembang.
"Saat ini peran industri MICE dalam pariwisata berkembang dan menjadi diversifikasi produk pariwisata yang terus dikembangkan oleh berbagai negara," katanya di sela-sela kegiatan program pelatihan tingkat eksekutif "8 Th World Tourism Organitation" Asia Pasifik dibidang kebijakan dan strategi pariwisata di Inna Grand Kuta, Bali, Senin.
Ia mengatakan Asia Pasifik merupakan kawasan pertumbuhan industri MICE cukup pesat, seperti Australia, Jepang, Korea dan Singapura yang memiliki kegiatan MICE sangat tinggi setiap tahunnya.
"Kami perhatikan peluang untuk kegiatan MICE di Indonesia juga semakin meningkat, karena tersedianya fasilitas pertemuan yang semakin memadai untuk ukuran internasional. Contohnya, Bali saat ini juga telah memiliki kapasitas gedung yang menampung ribuan orang, sehingga kegaitan APEC tahun lalu bisa diselenggarakan di Nusa Dua, Bali," katanya.
Selain itu, kata dia, untuk mendapatkan wisatawan yang khusus mengikuti MICE, beberapa daerah di Tanah Air juga membangun konvensi, seperti di DKI Jakarta membangun gedung yang ada di Kebayoran, begitu juga di Sulawesi, Palembang dan Manado.
"Dengan langkah itu diharapkan wisatawan yang dikemas dalam kegiatan MICE menjadi tertarik mengunjung daerah tersebut. Sebab disela-sela mereka konferensi bisa melakukan wisata ke objek wisata tertentu," katanya.
Sementara itu Sekretaris UN WTO Asia Pasifik Xu Jing mengatakan dalam pertemuan ini para anggota bisa saling bertukar informasi terkait perkembangan pariwisata.
"Pertemuan ini juga bisa saling bertukar pikiran antaranggota, termasuk juga membahas perkembangan pariwisata ke depannya seiring dengahn persaingan semakin banyak di dunia," ucapnya.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan para peserta dalam menyusun strategi dan program-program MICE.
"Terlebih peserta dari pertemuan ini adalah pejabat yang menangani industri MICE Asia Pasifik, sehingga pertemuan ini diharapkan mampu menghasilkan hasil maksimal untuk mendatangkan wisata MICE di negara anggota UN WTO," katanya. (WDY)