Jakarta (Antara Bali) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri
Satrio, mengatakan, perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
dalam Pemilu Legislatif 2014 fenomenal dan mengejutkan, bahkan hampir
menyamai perolehan suara Partai Demokrat.
"Strategi komunikasi politik yang dibangun dengan melibatkan
tokoh-tokoh kunci memang tepat," kata Satrio, di Jakarta, Kamis.
Menurut
dia, tokoh kunci yang diusung PKB sangat berpengaruh, di antaranya
Rhoma Irama, Mahfud MD, dan musisi Ahmad Dhani. Ini yang menjadi pembeda
strategis bagi PKB, konvensi rakyat PKB juga ikut mengangkat citra PKB,
katanya.
"Kalau partai-partai Islam membuat poros tengah jilid dua, bisa
jadi PKB akan memimpin. Dan bila ditelaah lebih jauh, mungkin parpol
inilah salah satu penyebab gagalnya atau terhambatnya "Jokowi effect","
jelasnya.
Lebih jauh, prestasi PKB pada Pemilu 2014 ini sungguh luar biasa
dan menyebabkan membuat citra partai Islam jadi kembali terangkat.
"Tentang perolehan suara Partai Demokrat yang terus ditempel PKB,
itu adalah risiko politik yang harus dihadapi Demokrat. Tapi harus
diingat, Demokrat masih memegang kartu truf konstelasi politik
Indonesia. Turunnya suara Demokrat juga kemungkinan besar banyak
dipengaruhi oleh habisnya periode tokoh sentralnya, Susilo Yudhoyono
sebagai presiden," tutur Hendri.
Ia juga mengatakan, bila beberapa hasil penghitungan cepat itu
tepat, dengan urutan PDIP, Golkar, Gerindra, dan Demokrat, maka di
tangan parpol itu nasib Indonesia lima tahun ke depan ditentukan.
"Empat partai tersebut akan menjadi partai dengan perolehan di atas 10 persen," kata Hendri.
Dikatakan Hendri, baik PDIP atau Golkar sebagai calon kuat pemenang
pemilu legislatif sudah seharusnya merapatkan barisan menyambut Pilpres
Juli 2014.
Ia mengatakan, walau Gerindra di peringkat tiga atau empat, boarding pass Prabowo menuju kompetisi calon presiden masih terbuka lebar.
"Sebagai salah satu kandidat terkuat penantang Jokowi, koalisi Partai Gerindra pasti akan mengusung dirinya," jelas Hendri.
Menurut Hendri, Demokrat bila ingin menjagokan capres konvensi
pasti akan mengumumkan jagonya, namun posisi cawapres yang paling
memungkinkan.
"Posisi calon wakil presiden paling realistis. Kemungkinan Demokrat
akan memilih di antara Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Gita Wiryawan atau
Pramono Edhie Wibowo," kata dia. (WDY)
PKB Fenomenal dalam Pemilu 2014
Kamis, 10 April 2014 7:52 WIB